Budi menegaskan bahwa temuan ini merupakan kasus Covid-19 pertama di Indonesia yang disebabkan penularan varian Omicron.
Sementara itu, peneliti Afrika Selatan mengatakan bahwa vaksin memberi sedikit perlindungan terhadap Covid-19 varian Omicron.
Meski begitu, Omicron juga menimbulkan gejala yang relatif ringan.
Melansir CNN, Selasa (14/12/2021), ada keraguan bahwa Omicron sangat menular, dan di AS, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dr. Rochelle Walensky mengatakan Omicron menyumbang 3% dari sampel yang sedang diurutkan secara genetik.
Pejabat pemerintah menekankan bahwa bahkan jika Omicron dapat kebal dan menyelinap menembus perlindungan vaksin, mereka yang yang sudah divaksin cenderung mengalami gejala ringan atau bahkan tidak ada gejala sama sekali.
Sehingga, vaksin tetap menjadi pilihan nomor 1 untuk melindungi orang.
Selain itu, tetap mengenakan masker, melakukan jarak sosial, dan mencuci tangan, tetap menjadi langkah antisipasi yang bagus.
Varian Omicron pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada November lalu.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR