Mereka juga dikenal karena kekuatan militer mereka, terutama karena keterampilan diplomatik dan pengetahuan mereka tentang penggunaan besi, rahasia yang mereka jaga untuk waktu yang lama.
Pertempuran Qadesh menghadapi tentara Ramses II dari Mesir dan Muwatalli II, raja Kekaisaran Het, terjadia pada 1274 SM, Kadesh, di tempat yang sekarang disebut Suriah.
Ketegangan antara kedua kerajaan tersebut teraba di perbatasan mereka untuk waktu yang lama, tetapi tidak ada episode mencapai konflik hingga terjadi perang.
Selain fakta bahwa antara kedua peradaban tersebut terdapat beberapa kesepakatan untuk menghindari segala macam konfrontasi.
Namun, hubungan yang tegang tetapi bebas konflik ini berakhir 50 tahun sebelum Pertempuran Kadesh.
Ketika orang Het menyerang beberapa kota milik Mesir di daerah dekat Suriah, yang kemudian menyebabkan Pertempuran Kadesh pada tahun 1274 SM.
Perjuangan antara orang Het dan firaun besar Ramses II, dianggap sebagai periode perang yang memiliki jumlah kereta perang terbanyak dan berakhir dengan kemenangan raja Mesir yang tak terbantahkan.
Ketika kedua belah pihak memutuskan bahwa perbedaan mereka akan diselesaikan di medan perang, Firaun Ramses II meninggalkan ibu kotanya, Pi-Ramesses.
Dia menuju kota Kadesh, ditemani oleh empat divisi yang memiliki nama dewa-dewa Mesir: Amun, Ra, Ptah dan Seth, dipimpin oleh Ramses II sendiri, yang bertanggung jawab atas divisi Amun.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR