Namun, teori perampokan kuburan hanyalah dugaan, beberapa pihak berwenang percaya bahwa wanita ini mungkin, korban pembunuhan untuk dibuat sebagai mumi palsu.
Dalam laporan polisi yang diterbitkan pada 17 April 2001, disebutkan bahwa wanita itu kemungkinan dibunuh dengan menggunakan alat tumpul di daerah panggul atau punggung ke bawah, karena tulang punggung dan panggulnya rusak.
Bukti kekerasan pada tulang belakang juga memaksa polisi membuka kasus pembunuhan.
Penyelidikan menyebabkan sejumlah tersangka dalam kasus tersebut ditangkap oleh polisi di wilayah Baluchistan Pakistan, dekat perbatasan dengan Afghanistan.
Pada tanggal 5 Agustus 2005, Yayasan Edhi mengumumkan bahwa mereka akan mengambil alih jenazah wanita tersebut dan mengumumkan bahwa jenazah tersebut akan dikebumikan sesuai dengan ritus pemakaman yang semestinya.
Meski awalnya permintaan tersebut tidak ditanggapi oleh pejabat pemerintah dan polisi, namun akhirnya pada tahun 2008, jenazah tersebut dikuburkan oleh pihak yayasan mengikuti semua upacara pemakaman.
Meski sudah dibaringkan untuk beristirahat dengan tenang, namun tidak bisa dilupakan kisah artefak palsu dan pembunuhan modern hidup dalam kesadaan publik.
Contohnya, adalah pameran yang dilakukan oleh seniman Hill Greenfield di Yerusalem pada Agustus 2016, dengan nama ‘Putri Persia’.
Pameran tersebut merupakan penghormatan kepada wanita yang dalam sekejap kehilangan nyawanya dan memperoleh status seorang putri.
Entahlah, berapa banyak mumi palsu lain yang ada di pasar gelap Karachi, dan berapa banyak orang yang telah meninggal dan dijual kepada kolektor.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR