Intisari-Online.com – Penemuan Khuwy, salah satu mumi tertua yang pernah ditemukan di dunia, membuat para ahli Mesir Kuno berpikir ulang soal teknik penguburan canggih.
Para ahli perlu berpikir ulang waktu teknik penguburan canggih tersebut benar-benar mulai dilakukan.
Berkat penemuan tersebut, maka diyakini bahwa teknik penguburan canggih tersebut bisa jadi terjadi sebelum apa yang dilakukan sampai sekarang.
Seperti dikutip dari The Guardian, Khuwy adalah seorang bangsawan yang hidup antara 2575 SM dan 2150 SM.
Sebelum mengubur tubuhnya, kulitnya diawetkan dengan resin yang terbuat dari getah dan perban yang sampai sekarang diyakini berasal 1.000 tahun setelah waktu itu.
Salima Ikram, direktur Egyptology di American University of Cairo, telah mengakui kepada surat kabar Inggris bahwa, “sampai sekarang, kami berpikir bahwa mumifikasi Kerajaan Lama relatif sederhana, dengan pengeringan dasar, tidak selalu berhasil, tanpa menghilangkan otak dan hanya sesekali mengeluarkan organ dalam.
Faktanya, lebih banyak perhatian diberikan pada penampilan eksterior almarhum daripada interiornya. Juga, penggunaan resin jauh lebih terbatas di mumi Kerajaan Lama yang tercatat sejauh ini.”
Jika penelitian menegaskan kembali bahwa Khuwy adalah mumi Kerajaan Lama, maka Ikram menjelaskan, “semua buku tentang mumifikasi perlu direvisi.”
Lebih lanjut, dia menyimpulkan, “ini akan sepenuhnya mengubah pemahaman kita tentang evolusi mumifikasi.”
Untuk bagian tersebut, National Geographic akan mengeluarkan film dokumenter baru, Lost Treasure of Egypt.
Di dalamnya terdapat rincian lebih lanjut dari penyelidikan ini akan diberikan, seperti penanggalan dan analisis sisa-sisa Khuwy, yang digali pada tahun 2019 di pekuburan Saqqara.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari