Intisari-Online.com – Di Mesir Kuno, beberapa teks muncul, yang merupakan bagian dari jenis sastra yang dikenal sebagai ‘kebijaksanaan’.
Tak heran bila orang tua atau wali menawarkan anak-anak mereka dengan nasihat tertentu untuk berperilaku dan berhasil dalam hidup.
Lebih dari empat ribu tahun yang lalu, di Mesir Kuno pada masa Kerajaan Tengah, seorang pria bernama Dua-Kheti menemani putranya, Pepi, ke sekolah manajemen kerajaan.
Pemuda itu menerima pendidikan luar biasa yang memungkinkannya akan memiliki masa depan yang cemerlang.
Sayangnya, pemuda itu sepertinya tidak terlalu senang.
Mempelajari hieroglif yang rumit dan duduk bersila sepanjang hari menulis di tablet, ostraca, dan papirus tampaknya tidak terlalu menarik baginya.
Dalam perjalanannya, sang ayah, yang sadar akan hal ini, berusaha membuatnya melihat kelebihan profesi juru tulis dibandingkan yang lain, namun semuanya disampaikan dengan nada menyindir bukan tanpa humor.
Dan dimulailah salah satu teks kebijaksanaan Mesir Kuno yang paling terkenal yang sampai kepada kita, yaitu yang dikenal sebagai Satir Perdagangan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR