Intisari-Online.com – Furnitur Mesir merupakan satu-satunya contoh furnitur antik asli yang masih ada.
Orang Mesir percaya bahwa harta benda masih bisa digunakan di akhirat, oleh karena itu furnitur dikubur bersama orang mati di kuburan tertutup.
Iklim Mesir yang panas dan kering, membuat banyak barang menjadi terawetkan selama berabad-abad hingga menjadi barang museum yang menarik dan berharga saat ini.
Rekonstruksi benda-benda yang ditemukan di makam Ratu Hetepheres mengungkapkan bahwa tempat tidur bertiang empat yang rumit, kursi, dan barang-barang lainnya, termasuk banyak kotak.
Makam Firaun Tutankhamun berisi barang-barang yang dirancang khusus untuk tempat pemakaman.
Tempat tidur pemakamannya, misalnya, diukir dalam bentuk Ammit, pemakan kematian, dewa dengan kepala buaya, tubuh macan tutul dan bagian belakang seekor kuda nil.
Pada dasarnya orang Mesir Kuno tidak memiliki banyak perabotan.
Perabotan yang paling umum adalah bangku rendah, meskipun banyak orang, terutama yang miskin, duduk di lantai.
Orang kaya memiliki tempat tidur dan kasur, sementara orang miskin tidur di atas tikar jerami atau karpet di lantai.
Orang Mesir Kuno tidak memiliki lemari, tetapi barang-barang disimpan dalam keranjang alang-alang.
Kotoran ditemukan di rumah-rumah dan di makam firaun.
Perabotan antik Mesir lainnya termasuk kotak, tempat tidur, lampu minyak, dan peti, yang digunakan sebagai penyimpan pakaian.
Kotak digunakan untuk menyimpan perhiasan dan kosmetik.
Di paruh kedua Kerajaan Lama, kursi dengan lengan dan punggung mulai muncul.
Gambar furnitur Mesir pada zaman ini sering kali menggabungkan karya logam.
Tatahan juga semakin banyak digunakan, digabung dengan pahatan relief, serta penyepuhan.
Sementara pada masa Kerajaan Baru, furnitur Mesir sangat dihargai dan sering dikirim sebagai penghormatan kepada para pemimpin negara tetangga, melansir egy-king.
Fragmen furnitur Mesir telah digali di situs-situs di sekitar Asia Barat.
Para juru tulis bahkan memiliki kotak tempat mereka menyimpan alat tulis dan palet mereka.
Kotak biasanya dicat untuk meniru panel stringing veneer yang ditemukan pada kotak lain yang didekorasi.
Tempat tidur Mesir merupakan bingkai kayu persegi panjang dengan tikar dari tali yang dikepang.
Orang Mesir tidak menggunakan bantal, tetapi menggunakan sandaran kepala berbentuk bulan sabit di salah satu ujung tempat tidur.
Tempat tidur terbuat dari anyaman tikar yang diletakkan tegak berbingkai kayu di atas kaki berbentuk binatang.
Sebuah bangku yang sangat populer di Kerajaan Tengah (2000-1630 SM) adalah bangku lipat, yang mungkin berasal dari militer sebagai laptop lipat.
Karena dihubungkan dengan militer, bangku lipat menjadi simbol status, dan rumah-rumah kaya menampilkan bangku dengan dekorasi yang dibentuk dengan figur hewan yang anggun, seperti bebek.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari