Intisari-Online.com - April 2021 lalu, fasilitas nuklirNatanz milik Iran diserang.
Ledakan Natanz menyebabkan kehancuran yang signifikan di pembangkit nuklir Natanz.
Sejak awal, media dan pejabat Iran menuduh Israel berada di balik insiden itu, sesuatu yang tidak pernah dikomentari oleh Israel.
Meskipun awalnya menyebutnya sebagai kecelakaan.
Yang lain lebih lanjut berspekulasi bahwa AS entah bagaimana terlibat.
Namun, menurut laporanJewish Chronicle, penghancuran sentrifugal Natanz dilakukan oleh Mossad sendiri, dan telah dikerjakan selama bertahun-tahun.
Menurut laporan itu, bahan peledak disembunyikan pada awal 2019.
Selanjutnya, sebuah pesawat tak berawak bersenjata diselundupkan ke Republik Islam itu sedikit demi sedikit untuk akhirnya meluncurkan rudal di situs lain di Karaj.
Secara keseluruhan, laporan tersebut mengklaim tiga operasi direncanakan dalam waktu hanya 18 bulan.
Ini termasuk pekerjaan seribu teknisi, mata-mata dan operator di lapangan.
Kini, sebuah laporan baru mengungkap sebuah fakta menarik mengenai siapa dalang di balik serangan fasilitas nuklirNatanz.
Menurut sebuah laporan baru oleh Jewish Chronicle, Mossad berada di balik penghancuran salah satu fasilitas nuklir paling aman dan penting Iran tersebut.
Mossad melakukan ini dengan cara diam-diam merekrut sebuah tim ilmuwan nuklir Iran, melansir The Jerusalem Post, Kamis (2/12/2021).
Menurut laporan itu, sebanyak 10 ilmuwan nuklir setuju untuk membantu menghancurkan ruang sentrifugal di fasilitas nuklir Natanz pada bulan April.
Namun, tampaknya mereka tidak tahu bahwa mereka melakukan ini atas nama Israel.
Mereka berpikir melakukannya untuk kelompok pembangkang lainnya.