Tidak ada satu pun cerita aktual yang menghubungkan peristiwa ini dan asal mula bir di Mesir, namun sering diberitakan sebagai cerita yang dikenal sebagai Penghancuran Umat Manusia (The Destruction of Mankind).
Cerita dari Kerajaan Baru Mesir (1570-1069 SM), menjelaskan bahwa bir sudah dikenal oleh para dewa, namun tidak disebutkan siapa dewa yang menciptakan alkohol dalam kisah itu, yang pasti sudah ada, namun mereka hanya menemukan kegunaan yang baik untuk itu.
Dalam Penghancuran Umat Manusia, yang merupakan bagian dari teks Kitab Sapi Surgawi, dewa besar Ra murka ketika mendengar rencana manusia untuk menggulingkannya dan memutuskan untuk menghancurkan semua orang di bumi.
Dia lalu mengirim putrinya, dewi Hathor, untuk mengurus tugas ini, yang tampaknya cukup senang saat dia mengamuk dari satu komunitas ke komunitas berikutnya, mencabik-cabik orang dan meminum darah mereka.
Ketika dia membunuh lebih banyak orang, dia berubah menjadi Sekhmet yang kejam, dan kehancurannya semakin besar.
Ra bertobat dari keputusannya dan dewa-dewa lain menunjukkan kepadanya bahwa jika Sekhmet masih tetap seperti itu, maka tidak akan ada lagi manusia yang tersisa untuk mempersembahkan korban atau pemujana kepada para dewa.
Dan ke depannya, tidak ada yang meneruskan ajaran hukuman Ra yang harus diajarkan.
Ra ingin memanggil Sekhmet kembali, tetapi dia sudah dipenuhi rasa haus darah dan sepertinya tidak ada cara untuk menghentikannya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR