Intisari - Online.com - Anda perlu tahu tentang perjuangan warga pulau Bougainville, atau Daerah Otonom Bougainville.
Mayoritas warga memperjuangkan kemerdekaan pulau itu dari Papua Nugini tahun 2019 lalu.
Namun Covid-19 menunda semuanya.
Kini, nasib mereka akan dibicarakan lagi.
Mengutip Lowy Institute, walaupun hasil referendum tahun 2019 lalu meyakinkan, ada kenyataan mengerikan jika pemungutan suara yang dilakukan bersifat tidak mengikat dan menjadi sasaran untuk ratifikasi oleh parlemen Papua Nugini.
Latar belakang konteks yang penting adalah selama proses perdamaian itu, pemimpin Bougainville dibujuk oleh para pemain internasional termasuk mantan Menteri Luar Negeri Australia, Alexander Downer, untuk setuju dengan referendum tidak mengikat.
Bougainville diyakinkan dengan janji komunitas internasional akan menekan Papua Nugini untuk menghormati hasil pemungutan suara tersebut.
Dengan perhatian publik kini secara besar-besaran mengarah pada meningkatnya kasus Covid-19 di sepanjang Papua Nugini, yang memicu lockdown dua minggu di Bougainville, janji kemerdekaan daerah otonom tersebut tentu dikesampingkan.
KOMENTAR