Perburuan kuda nil digambarkan dimulai pada Periode Pradinastik 4400–3100 SM) dan terjadi selama lebih dari 3.000 tahun.
Dalam masyarakat Mesir kuno, tindakan berburu dan membunuh hewan berbahaya seperti ini merupakan tanda keberanian, kekuatan, dan kekuasaan.
Itu adalah semua karakteristik yang diharapkan dari seorang pemimpin.
Maka tidak mengherankan sekitar 3000 SM, raja Mesir kuno berburu kuda nil.
Karena kuda nil juga melambangkan kekacauan, adegan-adegan ini memiliki nilai simbolis yang penting.
Citra raja yang berhasil berburu dan membunuh hewan itu mengungkapkan kemenangan atas kekacauan dan kemampuannya menjaga ketertiban dunia, yang merupakan tugas penguasa Mesir.
Di Kerajaan Baru, kuda nil terhubung dengan dewa Seth, dan di kemudian dipandang sebagai karakter jahat.
Tetapi orang Mesir kuno juga mengakui kuda nil sebagai makhluk positif.
Kuda nil tinggal di Sungai Nil, sumber kehidupan, jadi mereka juga diasosiasikan dengan kehidupan.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR