Mekatilili wa Menza memimpin orang-orang Giriama untuk membersihkan diri dari eksploitasi dan pemerasan oleh pemerintah kolonial Inggris.
Mekatilili wa Menza, yang merupakan putri dari Mekatilili, menemukan kengerian yang dihadapi komunitasnya sebagai seorang gadis.
Berbasis di wilayah pesisir Kenya, komunitasnya menjadi basis akuisisi budak oleh orang Arab dan Inggris, yang mencari tenaga kerja murah dan kuat untuk pertanian mereka yang luas.
Menariknya, Mekatilili bekerja keras untuk memulihkan Kaya, melansir theafricanhistory.
Kaya adalah tempat berkumpul yang penting bagi Mijikenda untuk berdoa, melakukan ritual, dan hak-hak keagamaan, juga sebagai pusat pemerintahan.
Suku Kaya terletak jauh di dalam hutan dan dianggap tabu bila menebang pohon atau tumbuh-tumbuhan di sekitar daerah ini.
Dari Kaya inilah Mekatilili mampu menggalang masyarakat pesisir untuk menolak pajak yang dipaksakan dan dengan cara Inggris.
Dia membayar harga untuk perang salibnya, juga dituduh sebagai penyihir.
Pada bulan Oktober 1913, Mekatilili dan suaminya Wanje ditangkap dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara, di penjara Kisii, terletak di Kenya Barat.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR