Advertorial
Intisari-Online.com - Pada 2013 Neil Chantry mengalami kecelakaan arum jeram yang serius dan hampir tenggelam saat melakukan latihan di Kenya.
Setelah itu, hidupnya berubah total.
Neil adalah seorang mantan perwira yang bertugas di Korps Udara Angkatan Darat selama 23 tahun sebelum dia diberhentikan karena alasan medis, seperti dilansir dari LADbible, Senin (11/11/2019).
Setelah dia berhenti, dia menceritakan sebuah kecelakaan yang dialaminya, "Saya terjebak di bawah air dan semuanya menjadi gelap."
Ia kemudian meyakini memiliki apa yang dia sebut sebagai pengalaman di luar tubuh.
Ia meneruskan ceritanya mengenai kecelakaan tersebut, "Hal berikutnya yang saya lihat adalah kedua anak perempuan saya - semuanya bersinar dan airnya sangat berwarna-warni. Kemudian semuanya menjadi hitam lagi. Saya tiba di tepi sungai merasakan seseorang menampar wajah saya."
Meski Neil telah dilatih menjadi kuat secara mental dan tidak menunjukkan kelemahan, tetapi insiden yang membuatnya mendekati kematian tersebut menyebabkan trauma mental yang parah.
Sebelumnya, Neil berusaha keras untuk melanjutkan hidupnya seperti sedia kala dan menanggung enam bulan penderitaan setelah insiden tersebut.
Namun, akhirnya dia mengakui bahwa dia harus mendapatkan bantuan.
Kemudian, Neil menguraikan unsur-unsur gangguan stres pasca-trauma (PTSD) yang dideritanya.
Baca Juga: 4 Ribu Babi Mati di Sumatera Utara karena Hog Cholera, Bisakah Menular ke Manusia?
Neil mengatakan, "Apapun yang berhubungan dengan air akan memicu PTSD saya. Saya tidak bisa mandi selama lebih dari enam bulan dan saya harus melepas pintu kamar mandi sehingga saya tidak merasa tertutup (gelap).
"Saya bahkan tidak bisa merebus air atau mentolerir hujan. Suara atau pemandangan air akan membuat saya berkeringat dan gemetaran yang tak terkendali."
Neil didiagnosis dengan PTSD dan dirujuk ke Catterick DCMH.
Selanjutnya, dia menerima perawatan kesehatan mental berkelanjutan selama periode tiga tahun.
Tak hanya berdampak pada kondisi mentalnya, insiden itu juga berdampak besar pada kehidupan keluarganya.
Pernikahannya mengalami permasalahan, hingga akhirnya menyebabkan perceraian.
Neil mengatakan kepada LADbible, "Rasanya saya telah kehilangan semuanya, istri saya dan dua anak saya yang luar biasa. Terlalu banyak untuk dihadapi."
Saat karier dan dukungan medis Angkatan Daratnya berakhir, Veteran Inggris membantunya menemukan pekerjaan sebagai insinyur di British Gas dan mereka merujuknya ke program Head Start Walking With The Wounded (WWTW).
Neil bertemu seorang terapis bernama Julie yang mengajarinya cara menghadapi situasi yang sulit dan menuntut,d an cara memandanga hidup secara berbeda.
Hal itu membawa dampak positif pada hidup Neil.
Dia berkata, "Saya mengalami pasang surut, tetapi sekarang saya tahu bagaimana menangani situasi tanpa kemarahan. Saya dapat mengontrol suasana hati saya yang buruk dan itu semua berkat WWTW.
"Julie luar biasa. Dia benar-benar terkesan dengan upaya yang saya lakukan untuk menjadi lebih baik dan semua kerja keras terbayar. Saya berjanji padanya bahwa saya akan mendorong diri saya sendiri dan membuatnya (Julie) bangga pada saya."
Neil mengirimi Julie foto dirinya berkayak ke sungai, dan dia bertanya apakah Julie bisa memasang foto itu di kantornya untuk menunjukkan kepada klien lainapa yang bisa dicapai ketikadirinya memusatkan perhatian pada Julie.