"Sesuai namanya, Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial, sehingga tidak sepenuhnya bisa diberikan," imbuh dia.
Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan partisipasi Toba Bumi Energi adalah wujud bantuan dari rekan-rekannya di Grup Indika, PT Yayasan Adaro, Northsar, dan lain-lain yang telah setuju membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas besar.
Soal menggunakan nama yayasan, kata Luhut, karena memang bantuan yang tersedia berasal dari perusahaan.
"Kenapa saya tidak menggunakan nama yayasan? Karena memang bantuan yang tersedia berada dari perusahaan."
"Dan memang tidak ada yang saya sembunyikan di situ," terangnya.
"Hingga saat ini tak ada pembagian keuntungan baik dalam bentuk dividen maupun dalam bentuk lain kepada pemegang sahamnya," tegasnya.
Luhut sendiri adalah salah satu di antara 17 menteri yang kekayaannya bertambah lebih dari Rp1 miliar selama pandemi.
Per 31 Desember 2020, harta Luhut sendiri sebanyak Rp 745.188.108.997.
KOMENTAR