Intisari-Online.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan beberapa alasan yang menyebabkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dalam kondisi keuangan yang terpuruk saat ini.
Selain memang terpengaruh pandemi Covid-19, persoalan lainnya adalah terkait penyewa pesawat atau lessor.
Ia bilang, saat ini Garuda Indonesia bekerja sama dengan 36 lessor yang sebagian terlibat dalam tindakan koruptif dengan manajemen lama.
Pada kuartal III 2019, Garuda Indonesia membukukan laba bersih sebanyak Rp 1,73 triliun, lalu mencatat rugi hingga Rp 15,19 triliun pada kuartal III 2020 akibat dampak pandemi.
Pendapatan Garuda Indonesia tercatat turun dari awalnya Rp 50,26 triliun pada kuartal III 2019 menjadi hanya Rp 16,04 triliun pada kuartal III 2020.
Perseroan lantas menawarkan program pensiun dini untuk para karyawan hingga 19 Juni 2021 mendatang demi menyelamatkan keuangan perusahaan yang tertekan akibat rugi dan utang.
Sejauh ini, sudah ada lebih dari 100 karyawan yang mengajukan pensiun dini.
Terlepas dari itu, tahukah Anda bahwa di antara BUMN yang dimiliki negara, ada 7 yang terbilang cukup besar atau karena keberadaan bisnisnya yang sangat mudah ditemui.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR