Bhatara Parameswara pun memiliki putra bernama Narasingamurti.
Selain itu, Raden Wijaya, menurut Nagarakretagama, menikahi pula seorang istri.
Kali ini, berasal dari Jambi di Sumateram bernama Indreswari.
Berita ini didukung oleh teks Pararaton, Kidung Panji Wijayakrama, dan Kidung Harsa Wijaya.
Kidung Panji Wijayakrama melaporkan bahwa 10 hari setelah pengusiran pasukan Tartar (Mongol), Mahisa Anabrang yang memimpin ekspedisi ke Melayu tahun 1275, pulang membawa dua orang putri bernama Dyah Dara Petak dan Dara Jingga.
Kedatangan kedua perempuan dari Melayu ini adalah hasil diplomasi persahabatan yang dilakukan oleh Kertanagara kepada raja Dharmasraya di Jambi, untuk bersama-sama membendung pengaruh Kublai Khan.
Atas dasar rasa persahabatan inilah Raja Dharmasraya, Srimat Tribhuwanarja Mauliwarmadewa, mengirimkan dua cucunya, Dara Petak dan Dara Jingga untuk dinikahkan dengan bangsawan Singasari (karena belum tahu Singasari telah runtuh).
Setelah sekitar dua abad berdiri gagah, kerajaan terbesar di Asia Tenggara itu pun akhirnya runtuh.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR