Menyibak Kondisi Nusantara Pasca-Runtuhnya Majapahit, Islam Berkembang Pesat, Babak 'Gelap' yang Berlangsung Berabad-abad pun Dimulai

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

(Ilustrasi) Raja Majapahit

Intisari-Online.com - Kekuasaannya Majapahit membentang begitu luas, namanya disegani berbagai kerajaan di Asia.

Namun setelah sekitar dua abad berdiri gagah, kerajaan terbesar di Asia Tenggara itu pun akhirnya runtuh.

Setelah ditinggal pemimpin yang membawanya kepada kejayaan, Hayam Wuruk, kerajaan Majapahit perlahan tapi pasti berakhir menuju keruntuhan.

Setelah Hayam Wuruk wafat, kekuasaan Majapahit berkali – kali berganti.

Baca Juga: Kala Kain Ken Dedes Tersingkap Tepat di Hadapan Ken Arok, Hal Aneh Ini Terjadi pada Bagian Tubuh 'Ibu' para Raja Jawa Tersebut

Konflik internal juga tak terhindar dalam kerajaan hingga menyebabkan berbagai perang.

Belum jelas memang peristiwa apa yang menandai berakhirnya kerajaan ini, ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa Majapahit runtuh akibat serangan dari kerajaan Islam Demak.

Tak hanya itu, ada juga yang mengatakan konflik internal antara Bhre Kertabumi sebagai raja terakhir Majapahit diserang oleh Bhatara Wijaya yang juga merupakan anggota kerajaan, konflik internal ini kemudian dianggap mengakhiri eksistensi Majapahit.

Namun yang pasti, runtuhnya Majapahit mengakhiri kejayaan kerajaan – kerajaan Hindu dan Buddha di tanah Nusantara.

Baca Juga: Sungai Tambak Beras Saksi Bisu Pertempuran Ranggalawe dan Kebo Anabrang, Inilah Kisah Tragis Kematian Beruntun Penggawa-penggawa Kerajaan Majapahit

Sebab setelah Majapahit runtuh, kerajaan – kerajaan Islam mulai bermunculan dan berjaya.

Di Pulau Jawa sendiri yang notabene dulunya merupakan pusat pemerintahan Majapahit, mulai tergantikan oleh Kesultanan Demak yang berada di pantai utara Pulau Jawa dan merupakan bekas daerah kekuasaan Majapahit.

Demak memang bukan kesultanan pertama yang eksis di tanah Nusantara, sebab sebelumnya sudah ada beberapa kerajaan Islam di Nusantara, seperti Samudra Pasai yang sudah ada semenjak abad ke – 13.

Namun dapat dikatakan bahwa Demak memiliki pengaruh yang lebih kuat dibanding kesultanan – kesultanan yang sudah ada lebih dulu.

Baca Juga: Polahnya Dianggap Bak Kerbau Dicucuk Hidungnya, Raja Terakhir Majapahit Ini Disindir Rakyatnya Sendiri Lewat Tarian Legendaris, yang Sempat Diklaim Malaysia

Munculnya kesultanan Demak juga turut mempercepat penyebaran agama Islam, tak hanya di Pulau Jawa namun juga di berbagai daerah di Nusantara.

Agama Hindu dan Buddha yang pengaruhnya kuat pada masa – masa sebelumnya mulai tergantikan dengan agama Islam.

Selain Demak di Pulau Jawa, beberapa kesultanan juga semakin kuat pengaruhnya di berbagai daerah di Nusantara.

Seperti Kesultanan Aceh di Aceh, lalu Gowa – Tallo di Sulawesi, Kesultanan Ternate dan Tidore di Maluku, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Bak Dua Sisi Mata Uang yang Tak Terpisahkan dengan Mahapatih Gajah Mada, Inilah Mpu Nala, Sosok Tangguh di Balik Kejayaan Angkatan Laut Majapahit yang Berhasil Satukan Nusantara

Runtuhnya Majapahit memang dapat dikatakan sebagai sebuah turning point bagi sejarah Indonesia, sebab setelah runtuhnya Majapahit juga sekaligus mengakhiri eksistensi pengaruh kuat kerajaan Hindu dan Buddha yang cukup lama berkuasa di Nusantara.

Munculnya berbagai kesultanan Islam setelah runtuhnya Majapahit juga kemudian sangat berpengaruh bagi Indonesia, sebab Islam kemudian menjadi agama yang paling berpengaruh di Indonesia dan itu masih bertahan lama hingga di masa sekarang.

Selain itu, tak lama setelah Majapahit runtuh berbagai bangsa penjajah mulai berdatangan dan membuat koloni di berbagai wilayah di Nusantara dan memulai babak 'gelap' sejarah.

Baca Juga: Kerajaan Majapahit Ternyata Sudah Mendahului Dunia dalam Pembuatan Benda Ini, Abad ke-14 Sudah Ciptakan 'Teknologi' yang Dipakai di Zaman Modern

(*)

Artikel Terkait