Intisari-Online.com - Masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350–89) di Majapahit dikenang di Nusantara sebagai masa paling gemilang dalam sejarah Jawa.
Puisi Mpu Prapanca 'Negarakertagama' memberikan gambaran langka tentang kerajaan Majapahit dari sudut pandang abad ke-14.
Puisi tersebut awalnya disebut Desa warnana ("Deskripsi Negara"), menggambarkan Hayam Wuruk sebagai "candi sastra."
Prapanca berusaha untuk menunjukkan bagaimana keilahian kerajaan meresapi dunia dan tanah suci kerajaan Jawa yang sekarang tidak terbagi.
Puisi itu lebih menyerupai tindakan pemujaan daripada kronik.
Penyair tidak menyembunyikan niatnya untuk memuliakan raja, dan, dalam tradisi puisi Jawa, ia memulainya dengan meditasi.
Itu dilakukan untuk melakukan kontak dengan keilahian yang diwujudkan dalam diri raja.
Prapancha, setidaknya, tidak menganggap Hayam Wuruk punya tingkat otoritas yang tidak realistis.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR