Intisari - Online.com -Buang air besar adalah urusan sensitif yang melibatkan masalah lain meliputi diare, konstipasi serta masalah pencernaan lain.
Jika Anda terlalu sering atau terlalu jarang buang air besar maka hal tersebut bisa menjadi masalah dan membuat Anda menderita.
Buang air besar sendiri adalah pemberhentian terakhir sisa-sisa saripati makanan yang tidak bisa terserap oleh tubuh, dan mengandung banyak sisa makanan yang tidak diperlukan oleh tubuh serta bakteri, termasuk bakteri yang membantu pencernaan.
Lantas, berapa sering Anda harus buang air besar?
Mengutip thehealthy.com, jelas-jelas apa yang kamu makan dan minum berdampak kepada kapan dan apa yang dikeluarkan saluran pencernaan Anda, tapi apakah ada angka khusus berapa banyak Anda buang air besar?
"Skenario yang sempurna adalah ketika Anda bangun, Anda buang air besar dan Anda menuntaskannya hari itu, dan kemudian hal yang sama terjadi hari berikutnya dan hari berikutnya," ujar Mark Pimentel, MD, ahli saluran pencernaan di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles.
Namun ternyata perhitungannya bukanlah setiap hari harus BAB satu kali seperti itu.
"Buku panduan mengatakan jika jangkauan BAB yang normal adalah 3 kali BAB sehari atau sekali dalam tiga hari," ujar Dr. Pimentel.
Ternyata BAB berkaitan dengan bagaimana kondisi dan perasaan Anda.
"Jika Anda tidak merasa sakit, satu kali BAB setiap 2 hari tidak apa-apa jika itu pola Anda, tapi jika ada perubahan dalam kebiasaan BAB Anda yang menyebabkan kembung atau gejala lain, Anda sebaiknya mengeceknya," ujarnya.
Kondisi kotoran Anda juga bisa menjadi indikator kesehatan pencernaan Anda.
"Seharusnya padat dan berbentuk silindris dengan beberapa retakan dan tidak membutuhkan banyak air untuk dibersihkan," ujar Dr. Pimentel.
Namun kotoran Anda bisa saja tidak terlihat sama, tambah Dr. Pimentel.
Hewan cenderung memakan makanan yang sama setiap harinya sehingga kotoran mereka tampak sama saja.
Namun hal yang berbeda terjadi pada manusia.
"Suatu malam, Anda memakan makanan Yunani dan kemudian hidangan India malam berikutnya. Memang rasanya fantastis untuk langit-langit mulut Anda, tapi tidak untuk usus Anda."
Baca Juga: Ketumbar Bahan Dapur Jaga Kesehatan Ginjal dan Jauhkan Anda dari Jerawat, Apa Manfaat yang Lain?
Warna tinja juga menunjukkan tanda kesehatan perut manusia.
Lantas, apa saja tanda masalah pencernaan yang harus Anda perhatikan?
Konstipasi
Konstipasi atau sembelit adalah kondisi ketika periode BAB Anda kurang dari 3 kali dalam seminggu, dan tinja Anda keras, kering serta sulit keluar dari saluran dubur.
Konstipasi bahkan bisa menyebabkan sakit punggung bawah.
Konstipasi bisa terjadi ketika Anda baru saja berganti diet ke karbohidrat rendah atau diet keto.
Diet itu mengandung protein yang tinggi tapi serat yang sangat rendah, dan serat meningkatkan massa dan ukuran tinja dan membuat Anda lebih mudah BAB.
Banyak di antara kita kurang mengkonsumsi serat, pria seharusnya mengkonsumsi 38 gram serat sehari, dan wanita sebanyak 25 gram sehari menurut National Institutes of Health.
Anda juga harus sering mengkonsumsi air putih agar membantu tinja lewat dari saluran dubur Anda.
Diare
Diare adalah kebalikan dari konstipasi, yaitu tinja yang berair dan lembek, yang bisa disebabkan karena virus.
Diare dianggap akut ketika diare bertahan kurang dari dua minggu, dan dianggap kronis ketika bertahan selama 4 minggu.
Diare berdarah menjadi tanda terjadi penyakit disentri, dan diare bisa menyebabkan dehidrasi, sehingga Anda harus meminum banyak air ketika mengalaminya.
Tinja mengapung
Jika tinja Anda mengapung alih-alih tenggelam maka artinya Anda memiliki gas berlebih di perut Anda, dan Anda harus mengobatinya jika tidak segera sembuh atau jika Anda mengalami penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
Tinja berminyak
Baca Juga: Peduli Tubuhmu; Kenali 7 Tanda Tubuh Kekurangan Gizi, Termasuk Diare
Jika ada minyak di tinja Anda, artinya tubuh Anda tidak bisa mencerna lemak, mungkin karena ada masalah dengan pankreas atau hati, kantong empedu, atau usus kecil Anda.
Cirinya adalah tinja besar, pucat dan berbau busuk.
Lendir
Lendir dalam kotoran Anda menyiratkan iritasi dan radang usus besar. “Ini tidak pernah normal,” kata Dr. Lippe.
Baca Juga: Pernah Lihat Lendir Putih Seperti Ini di Telur? Jangan Panik Dulu dan Bisakah Telur Kadaluarsa?
Bicaralah dengan dokter Anda tentang kemunculan lendir secara teratur di tinja Anda, terutama jika Anda juga melihat pendarahan atau mengalami perubahan dalam kebiasaan buang air besar Anda.
Kotoran yang sehat cenderung berwarna kecoklatan, kata Dr. Pimentel. Kotoran kemerahan atau hitam mungkin menunjukkan perdarahan. Ini mungkin karena robekan di anus, kanker usus besar, atau polip prakanker, di antara kondisi lain.
Secara umum, semakin gelap tinja, semakin tinggi pendarahan di saluran gastrointestinal (GI) Anda.
Sebaliknya, darah merah cerah menunjukkan darah datang dari sangat dekat anus Anda dan bisa menjadi wasir atau fisura anus.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini