Trowulan pun masih memiliki sisa-sisa bangunan bekas permukiman dan bukti bangunan monumental lainnya, contohnya kompleks candi Hindu dan Buddha di sisi utara, sistem jaringan kanal dan waduk, gapura-gapura, serta kolam buatan berukuran raksasa.
“Tetapi, jika ini hancur semua, kita hanya punya cerita tidak punya bukti,” dia berhenti sesaat lalu berkata, “itu namanya negara dongeng.”
Trowulan menjadi situs bersejarah penting karena menjadi satu-satunya kota kuno yang tertinggal dari era kerajaan Hindu-Buddha masih berdiri.
Ibu kota berbagai kerajaan lain seperti Kutai Kartanegara, Tarumanegara, Mataram Kuno, Sriwijaya, Kediri, Singasari, sudah tidak menyisakan kota kuno.
Saat ini, di kecamatan Trowulan ada puluhan situs seluas hampir 100 kilometer persegi berupa bangunan, temuan arca, gerabah serta pemakaman peninggalan Kerajaan Majapahit.
Bukti Trowulan menjadi pusat kerajaan tertulis pada kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca serta sebuah sumber China dari abad ke-15.
Trowulan dihancurkan di tahun 1478 ketika Raja Girindrawardhana berhasil mengalahkan Kertabumi, dan ibu kota Majapahit berpindah ke Daha.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
KOMENTAR