Penulis
Intisari-Online.com – Raden Wijaya, seperti kita ketahui, adalah pendiri dan raja pertama kerajaan Majapahit.
Bernama lengkap Nararya Sangramawijahya, Raden Wijaya memerintah Majapahit dari tahun 1293 sampai tahun 1309.
Banyak kejadian menarik ketika dia memimpin Majapahit, termasuk ketika pasukannya mengalahkan pasukan yang paling ditakuti di dunia ini.
Raden Wijaya sebenarnya adalah menanti dari Kertanegara yang berhasil membangkitkan kembali kejayaan Singhasari.
Pada akhir abad ke-13, ketika itu Kerajaan Singhasari dipimpin oleh Kertanegara, terjadi pemberontakan Jayakatwang, penguasa Kadiri yang menjadi kerajaan bawahan Singhasari.
Pemberontakan yang dipicu oleh balas dendam itu membuat Singhasari menemui kehancurannya.
Mengapa disebut ‘Majapahit’?
Raden Wijaya memberi nama ‘Majapahit’ ketika dia dan pengikutnya asal Madura tengah mendirikan pemukiman di pinggir Sungai Brantas.
Ketika mereka kelaparan saat membuka hutan, mereka makan buah maja yang rasanya pahit.
Maka lahirlah ‘Majapahit’ sebagai sebuah nama desa.
Dari Serat Pararaton yang ditulis pada tahun 1600, sekitar 200 tahun lebih setelah Kakawin Negarakertagama digubah, naskah kuno tersebut menyebutkan daerah bernama Majapahit itu.
Namun, naskah dalam Pararaton tidak menyebutkan bahwa Majapahit sebagai ibu kota, tetapi sebuah permukiman yang berdiri ketika Raden Wijaya mempersiapkan perjuangannya untuk merebut kembali kejayaan Singhasari.
Raden Wijaya berhasil merebut kekuasaan dari pemberontak.
Dia kemudian bertakhta di ibu kota Majapahit sebagai raja pertama bergelar Kertarajasa Jayawarddhana, pada hari ke-15 bulan Kartika tahun 1215 Saka.
Dalam kalender Masehi, itu bertepatan dengan tanggal 10 November 1293.
Maka, tanggal itulah yang diperingati sebagai hari berdirinya Kerajaan Majapahit.
Menurut Hasan Djafar, seorang ahli arkeologi, epigrafi, dan sejarah kuno Indonesia, seperti dikutip dari National Geographic Indonesia, “Tahun itu mengawali suatu kerjaan baru sebagi penerus kerajaan sebelumnya, Singhasari.”
Sekitar tahun 1268, kerajaan yang berkuasa adalah Kerajaan Singhasari, yang dipimpin oleh Kertanegara.
Pada tahun 1289, Kublai Khan dari dinasti Yuan (warna Mongolisa) datang meminta upeti, tetapi permintaannya ditolak.
Dinasti Yuan yang melakukan perjalanan ke Singhasari bermaksud membalas.
Ketika pasukan Kublai Khan tiba pada tahun 1292, di kerajaan Singhasari sedang terjadi pemberontakan oleh Jayakatwang di Kediri.
Pemberontakan itu membuat Kertanegara terbunuh dan Jayakatwang mendirikan Kerajaan Kadiri.
Raden Wijaya yang mengetahui kematian mertuanya, Kertanegara, bersekutu dengan pasukan Yuan dan menganggap Jayakatwang sebagai musuh.
Dia juga menjanjikan upeti yang besar jika mau bekerja sama.
Terjadilah pertempuran pada tahun 1293 di ibukota Kediri yang membuat Jayakatwang menyerah.
Namun, secara diam-diam di tengah euforia kemenangan itu, Raden Wijaya melancarkan serangan mendadak ke pasukan Yuan.
Karena tidak sempat melawan, maka banyak pasukan Yuan yang tewas, dan sisanya kabur kembali ke China.
Karena itulah Raden Wijaya dinobatkan menjadi raja setelah dia mendirikan Kerajaan Majapahit.
Raden Wijaya melakukan banyak hal untuk memperkuat Kerajaan Majapahit, seperti menikahi empat putri Kertanegara, hingga berhasil meredam pemberontakan.
Raden Wijaya mangkat pada tahun 1309, dan digantikan oleh salah satu putranya, Jayanegara.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari