Intisari-Online.com – Situs dan benda cagar budaya bukanlah jenis barang yang dapat diperbaharui, bersifat unik, dan tak ada duanya. Jika rusak, tak akan ada lagi bukti otentik tentang keberadaannya.
Tanpa bukti otentik itu, anak cucu kita bisa "tersesat" di masa depan sebab kehilangan akar masa lalunya.
Demikianlah ketika protes berhamburan begitu tinggalan Kerajaan Majapahit di situs Trowulan terancam rusak oleh pembangunan Pusat Informasi Majapahit.
Peninggalan sejarah dan arkeologi memang benda out of date, tapi bukan berarti bisa seenaknya dikorbankan demi kepentingan kekinian.
Ingatan tentang Majapahit harus terus dipelihara, karena ia besar dan kompleks.
"Impian tentang negara Indonesia menjadi nyata, kalau melihat Majapahit. Karena itu Majapahit secara visioner merupakan salah satu rujukan tentang Indonesia," tegas Sardono W. Kusumo, budayawan yang juga Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Berikut ini adalah tonggak-tonggak penting Kerajaan Majapahit, seperti diambil dari Majalah Intisari edisi Februari 2009, dalam tulisan Selamatkan Harta Karun Majapahit.
1292: Saat Khublai Khan mengirim 20.000 tentara untuk memberi pelajaran kepada Raja Kertanegara (Singasari), Majapahit hanyalah desa kecil di timur Sungai Brantas, dibangun setelah Raden Wijaya membuka Hutan Tarik.