Advertorial

Kalahkan Salah Satu Penguasa Terkuat Kekaisaran Mongol, Apa yang Dilakukan Bakal Raja Pendiri Majapahit Ini?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Pada masa pemerintahannya, pada tahun 1289, permintaan untuk upeti dikirim oleh Kublai Khan kepada raja.
Pada masa pemerintahannya, pada tahun 1289, permintaan untuk upeti dikirim oleh Kublai Khan kepada raja.

Intisari-Online.com - Raden Wijaya (dikenal juga sebagai Nararya Sangramawijaya) adalah pendiri Kekaisaran Majapahit.

Selain dikenang sebagai orang yang mendirikan Kekaisaran Majapahit, Raden Wijaya juga dikenal karena kemenangannya (melalui kelicikan dan tipu daya) atas pasukan ekspedisi Mongol yang dikirim oleh Dinasti Yuan Tiongkok ke Pulau Jawa.

Setelah Raden Wijaya mengalahkan pasukan kuat Kublai Khan dengan cara yang tak terduga, ia mengamankan pijakannya sebagai penguasa yang kuat.

Baca Juga: Haus Darah Satu Tetes Setiap Hari, Bagaimana Asal-usul Makhluk Mistis Jenglot?

Kekuasaan Awal

Sebelum Raden Wijaya naik ke kekuasaan, kekuatan dominan di pulau Jawa adalah Kerajaan Singhasari.

Pada 1268, Kertanagara menjadi penguasa baru Singhasari.

Pada masa pemerintahannya, pada tahun 1289, permintaan untuk upeti dikirim oleh Kublai Khan kepada raja.

Tuntutan ini ditolak, dan utusan itu dipermalukan sehingga mendorong Dinasti Yuan untuk meluncurkan ekspedisi hukuman terhadap Majapahit.

Mengalahkan pasukan Kublai Khan

Pasukan Kublai Khan baru tiba di Jawa pada tahun 1292, dan pada saat itu perubahan telah terjadi di kerajaan.

Sebelum kedatangan ekspedisi Yuan, sebuah pemberontakan pecah di Singhasari, yang dipimpin oleh Jayakatwang dari Kendiri, seorang pengikut Kertanagara.

Baca Juga: Pembuluh Darah di Tangan Terlihat dengan Jelas? Awas, Itu Bisa Jadi Pertanda 5 Kondisi Tubuh Ini

Meskipun Kertanagara mencoba untuk menghentikan pemberontakan, dia terbunuh dalam pertempuran, dan Jayaakatwang mendirikan Kerajaan Kediri.

Atas kedatangan pasukan Kubilai Khan, adalah wakil-wakil Raden Wijaya yang menemui mereka.

Mereka kemudian memberi tahu para komandan tentang pemberontakan melawan, dan kematian Kertanagara.

Sebuah aliansi dibentuk antara Raden Wijaya dan pasukan Yuan, karena mereka menganggap Jayakatwang sebagai musuh bersama.

Sebagai imbalan atas bantuan militer mereka terhadap Jayakatwang, Raden Wijaya berjanji untuk membayar upeti kepada kaisar Yuan.

Dengan demikian, pada tahun 1293, sebuah kampanye diluncurkan terhadap ibu kota Kediri, di mana 5000 orang Kediri tercatat telah hilang, dan Jayakatwang sendiri menyerah.

Raden Wijaya kemudian ingkar janji kepada sekutu-sekutunya, dia seharusnya mempersiapkan upeti bagi mereka untuk dibawa kembali ke Cina.

Namun sebagai gantinya, Raden Wijaya malah mengerahkan pasukannya, dan melancarkan serangan dadakan sementara juga merayakan kemenangan mereka.

Baca Juga: Usai Menyembelih Babi, Pria Ini Mendadak Kaya Setelah Temukan Benda Aneh Berbulu Ini, Harganya Rp56 Miliar

Terkejut akan hal itu, banyak prajurit terbunuh, dan sisanya lari kembali ke kapal mereka.

Setelah dilemahkan dan mengalami demoralisasi pasukan ekspedisi tidak dalam kondisi untuk melancarkan serangan balik, dan berlayar kembali ke Cina.

Raja Baru

Raden Wijaya kemudian dinobatkan sebagai raja dan ia mendirikan Kekaisaran Majapahit.

Untuk memperkuat posisinya di atas takhta, ia menikahi empat putri Kertanagara, Shri Parameshwari Dyah Dewi Tribhuwaneshwari, Shri Mahadewi Dyah Dewi Narendraduhita, Shri Jayendradewi Dyah Dewi Prajnaparamita dan Shri Rajendradewi Dyah Dewi Gayatri.

Selama masa pemerintahannya, sejumlah pemberontakan pecah, meskipun Raden Wijaya berhasil menurunkannya, sehingga melestarikan Kekaisaran Majapahit yang masih muda.

Raden Wijaya wafat pada tahun 1309, dan digantikan oleh Jayanagara, yang adalah putranya bersama Shri Parameshwari Dyah Dewi Tribhuwaneshwari.

Baca Juga: Semakin Berumur, Wanita Semakin Menomorduakan Kepuasan Seksual, Lalu Apa Nomor Satunya?

Artikel Terkait