Mundardjito awalnya tidak yakin jika Trowulan memang benar ibu kota Majapahit, sampai ia temukan berbagai temuan dan bukti yang membuatnya takjub.
Trowulan menjadi satu-satunya kawasan kuno yang memiliki keragaman temuan dan teknologi masyarakatnya.
“Berarti inilah ibunya, yang lain anaknya,” ujar Mundardjito terkekeh dikutip dari National Geographic Indonesia.
Temuan itu adalah kanal-kanal yang dipakai masyarakat beradaptasi terhadap musim dan sifatnya ekologis.
Warga Trowulan berhasil mengalirkan air limpahan dari kota ke kanal-kanal tersebut sehingga ketika musim hujan air tanah selalu tersedia dan sumur-sumur warga tidak pernah kering.
“Tidak seperti Jakarta, kanal barat dan kanal timur tidak dipertemukan sehingga limpahannya sampai ke tempat Presiden,” ujar Mundardjito.
“Tetapi, masalah limpahan air di Majapahit tidak sampai ke tempat Raja karena kanal-kanal tersebar merata di daerah permukiman.”
Majapahit juga tercatat merevitalisasi enam danau alam yang disulap menjadi waduk untuk mengairi sawah-sawah wilayah mereka.
KOMENTAR