Dia juga mengatakan mungkin ada bahan lain dalam zat hitam, tetapi ini tidak dapat dideteksi lagi karena telah terdegradasi.
Goo juga telah ditemukan diterapkan hanya pada wajah mumi, kotak berisi shabtis dan patung-patung kayu seperti babon.
Sementara makam Tutankhamun yang juga berisi patung-patung yang diselimuti cairan hitam yang mengeras belum dianalisis.
Selain itu, penggalian di Amara West, Sudan, juga mengungkapkan 'black go' di dalam sebuah makam yang berasal dari tahun 1100 SM.
Itu adalah pertama kalinya tercatat di wilayah yang saat itu dikenal sebagai Nubia, yang berada di bawah kendali Mesir dari tahun 1548 hingga 1086 SM.
Aspal yang digunakan juga telah melakukan perjalanan dari Laut Mati, sekitar 1.500 mil jauhnya, membuktikan perdagangan kuno zat tersebut.
Ditemukan pada pecahan tembikar yang pecah, pecahan peti mati dan potongan linen yang mungkin digunakan untuk membungkus mumi.
Soal pemindaian peti mati tertutup Djedkhonsiu-ef-ankh, mengungkapkan mayat itu masih di dalam dan tidak mengalami kerusakan signifikan.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR