Inilah Isi Perjanjian Hudaibiyah yang Jadi Kesepakatan Usai Rombongan Muslim Dihalangi Masuk Mekkah oleh Kaum Quraisy

May N

Editor

Penampakan Kota Mekkah dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Penampakan Kota Mekkah dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Intisari - Online.com -Seperti apa isi Perjanjian Hudaibiyah yang dicapai usai rombongan Muslim dihalang-halangi masuk Mekkah oleh kaum Quraisy?

Dibandingkan dengan saat ini ketika semua umat Muslim bisa dengan mudah menuju Mekkah dan melaksanakan ibadah haji ataupun umrah, di zaman Rasulullah ada masa ketika rombongan Muslim kesulitan untuk bisa masuk Mekkah.

Rombongan Muslim dari Madinah pernah dihalang-halangi masuk Mekkah oleh Kaum Quraisy, dan hanya lewat kecerdasan diplomasi Rasulullah SAW sikap Kaum Quraisy bisa dikalahkan.

Hasil diplomasi Rasulullah dengan Kaum Quraisy inilah yang dikenal sebagai Perjanjian Hudaibiyah.

Baca Juga: Sering Jadi Pertanyaan Mengapa Bangsa Spanyol dan Portugis Jadi Pendahulu Penjajahan Bangsa Barat, Semua Dimulai dari Perjanjian Tordesillas yang 'Membagi' Dunia Seperti Ini

Awal mulanya pada tahun 628 M rombongan Muslim Madinah sebanyak 1400 orang berangkat ke Mekkah melaksanakan ibadah umrah.

Mereka bahkan sudah mempersiapkan hewan kurban untuk dipersembahkan kepada Allah ketika itu.

Namun kaum Quraisy di Mekkah menutup Mekkah untuk kaum Muslim karena mereka anti terhadap kaum Muslim Madinah.

Hal ini karena kaum Quraisy sakit hati dengan kekalahan mereka dalam Perang Khandaq.

Baca Juga: Inilah Isi Perjanjian Bongaya yang Jadi Alat Berlakunya Monopoli VOC di Bumi Makassar, Dua Kerajaan di Sulawesi Ini Tumbang Karena Berani Menentangnya

Kaum Quraisy sampai menyiagakan pasukannya untuk menahan Muslim agar tidak masuk ke Mekkah.

Militer Islam sedang berkembang pesat, sehingga bangsa Arab benar-benar bersiaga terhadap kekuatan mereka.

Namun Nabi Muhammad tidak ingin mengerahkan pasukan Muslim sehingga kemudian mencoba bernegosiasi dengan kaum Quraisy, agar tidak terjadi pertempuran darah di Mekkah.

Mekkah adalah tempat suci sehingga tidak boleh ada pertumpahan darah di sana.

Baca Juga: Melanjutkan Perjanjian Linggarjati, Inilah Perjanjian Renville yang Justru Setelah Disepakati Malah Menyulut Amarah Warga di Jawa Barat, Mengapa?

Keputusan Rasulullah juga disetujui oleh Kaum Muslim, kemudian setelah bernegosiasi diadakanlah Perjanjian Hudaibiyah di wilayah Hudaibiyah Mekkah pada Maret 628 M (Dzulqa'dah 6 H).

Hudaibiyah ada di 22 KM arah Barat dari Mekkah menuju Jeddah yang kini terdapat Masjid Ar-Rdihwan.

Nama lain Hudaibiyah adalah Asy-Syumaisi, diambil dari nama Asy-Syumaisi yang menggali sumur di Hudaibiyah.

Perjanjian Hudaibiyah pun bisa dikatakan sebagai simbol diplomasi perdamaian yang pernah dicontohkan Rasulullah SAW.

Baca Juga: Nasib Kesultanan Gowa setelah Tandatangani Isi Perjanjian Bongaya, Gempuran Tak Juga Berakhir

Adapun Inti isi Perjanjian Hudaibiyah adalah sebagai berikut:

  1. Gencatan senjata antara Mekkah dengan Madinah selama 10 tahun.
  2. Warga Mekkah yang menyeberang ke Madinah tanpa izin walinya harus dikembalikan ke Mekkah.
  3. Warga Madinah yang menyeberang ke Mekkah tidak boleh kembali ke Madinah.
  4. Warga selain Mekkah dan Madinah, dibebaskan memilih untuk berpihak ke Mekkah atau Madinah.
  5. Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya harus meninggalkan Mekah, namun diperbolehkan kembali lagi ke Makkah setahun setelah perjanjian itu.
Setelah perjanjian berjalan selama setahun, Muslim Madinah akan dipersilahkan tinggal selama 3 hari dengan syarat hanya membawa pedang dalam sarungnya.

Maksud dari kesepakatan itu adalah membawa pedang hanya untuk berjaga-jaga, bukan untuk menyerang.

Baca Juga: Ditandatangani di Awal Kemerdekaan Indonesia sebagai Upaya Penyelesaian Konflik dengan Belanda, Inilah Isi Perjanjian Linggarjati

Kemudian dalam 3 hari itu kaum Quraisy akan menyingkir keluar dari Mekkah.

Sayangnya, kaum Quraisy sendiri yang melanggar Perjanjian Hudaibiyah, menjadi rangkaian sejarah Islam lainnya.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait