"Memberi nama baru untuk suatu spesies selalu kontroversial," kata rekan penulis studi Mirjana Roksandic, ahli paleoantropologi di University of Winnipeg di Kanada, kepada Live Science.
"Namun, jika orang mulai menggunakannya, itu akan selalu bertahan."
Dalam klasifikasi baru ini, H. bodoensis akan mendeskripsikan sebagian besar fosil manusia Chibania dari Afrika dan Mediterania Timur.
Banyak fosil manusia Chibanian dari Eropa akan direklasifikasi sebagai Neanderthal.
"Kami tidak mengklaim menulis ulang evolusi manusia," kata Roksandic.
Sebaliknya, para peneliti berusaha mengatur variasi yang terlihat pada manusia purba dengan cara yang memungkinkan untuk mendiskusikan dari mana asalnya dan apa yang diwakilinya.
"Perbedaan itu dapat membantu kita memahami gerakan dan interaksi nenek moyang manusia."
Di masa depan, para peneliti ingin melihat apakah mereka dapat menemukan spesimen H. bodoensis di Eropa dari Chibanian, kata Roksandic.
Para ilmuwan merinci temuan mereka secara online Kamis (28 Oktober) di jurnal Evolutionary Anthropology: Issues News, and Reviews.
KOMENTAR