Intisari-Online.com - Manusia purba berburu dan membunuh kukang tanah raksasa di Argentina, sekitar 12.600 tahun lalu atau selama era Pleistosen Akhir.
Jejak pembantaian berupa tulang belulang binatang bersama barang bukti pisau tajam ditemukan terkubur di situs arkeologi bernama Campo Laborde.
Yakni di wilayah Pampas, hingga pada tahun 2000 seorang petani lokal menemukannya.
Analisis terdahulu lewat penanggalan karbon menyebut hewan raksasa itu berusia 6.750 sampai 9.700 tahun.
Baca Juga : Sadis! Setelah Aniaya Putrinya, Ibu dan Kekasih Barunya Tega Meracuninya, Kemudian Malah Main Video Game
Namun analisis terbaru dengan teknologi lebih canggih mengungkap usianya ternyata 1.000 tahun lebih tua dari perkiraan sebelumnya.
Perbedaan penanggalan yang cukup besar ini mampu menjelaskan bahwa manusia purba memiliki kontribusi atas kepunahan megamamalia di masa itu.
Kukang raksasa dengan nama ilmiah Megatherium americanum memiliki tinggi sekitar empat meter dan berat lebih dari 4 ton.
Hewan yang memiliki rambut tebal itu berdiri dengan dua kakinya.
"Meski para arkeolog telah lama mengetahui bahwa manusia purba memangsa hewan raksasa di seluruh Amerika, tapi penemuan di situ Campo Laborde adalah satu-satunya bukti pembantaian yang bisa dipastikan kebenarannya," tulis para peneliti dalam laporan yang terbit di jurnal Science Advances.
Selain itu, studi ini juga mengungkap hal yang bertentangan dengan keyakinan para ilmuwan sebelumnya.
Sebelumnya ahli berpendapat kukang tanah raksasa mampu bertahan dari gelombang kepunahan selama periode Pleistosen Akhir, sekitar 12.000 tahun lalu.
Baca Juga : Sholat Istikharah dan Puasa 40 Hari Sebelum Menikah, Apakah Syahrini Tidak Mengalami Menstruasi?
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR