Advertorial

Tak Sekadar Sahabat, di Desa Ini Buaya Direpresentasikan sebagai Jiwa Nenek Moyang Penduduknya

Moh. Habib Asyhad
Intisari Online
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Menurut legenda setempat, hubungan manusia dengan buaya di desa itu sudah terjalin sejak abad ke-15 lalu.
Menurut legenda setempat, hubungan manusia dengan buaya di desa itu sudah terjalin sejak abad ke-15 lalu.

Intisari-Online.com -Tak sekadar sahabat manusia, di desa kecil di Burkina Faso ini, buaya direpresentasikan sebagai jiwa nenek moyang penduduknya.

Jadi jangan heran, jika Anda menemukan para penduduk di desa ini asyik berenang dengan buaya-buaya di sana.

Benar, penduduk Bazoule, desa yang terletak 30 kilometer dari ibu kota Ougadougou, berbagi kolam dengan lebih dari 100 predator ganas itu.

Menurut keterangan Pierre Kabore dalam sebuah wawancara, seperti dilansir dari National Geographic Indonesia, mereka sudah terbiasa dengan keberadaan buaya sejak kecil.

Baca juga:(Video) Dua Polisi Kekar Dibikin KO Sampai Pingsan Oleh Tamparan Buaya 2,4 Meter

Mereka dengan mudah bisa mendekati buaya-buaya itu, bahkan untuk duduk di atasnya.

“Jika memiliki keberanian lebih, Anda bisa berbaring juga di sana. Tidak pernah ada masalah. Mereka adalah buaya-buaya suci dan tidak akan melukai manusia,” kata Kabore.

Selain dari pernyataan Kabore, menurut legenda setempat, hubungan manusia dengan buaya di desa itu sudah terjalin sejak abad ke-15 lalu.

Saat itu, desa tersebut sedang mengalami kekeringan ketika seekor buaya membawa seorang perempuan ke kolam persembunyiannya.

Dengan adanya kolam tersebut, warga desa pun bisa menghilangkan rasa hausnya.

“Penduduk kemudian melakukan perayaan sebagai tanda terima kasih,” cerita Kabore.

Perayaan itu di kemudian hari dikenal sebagai Koom Lakre dan masih diselenggarakan tiap tahun hingga sekarang.

Warga desa membuat pengorbanan dan meminta buaya untuk mengabulkan permintaan mereka akan kesehatan, kemakmuran, dan hasil panen yang baik.

Baca juga:Nyatanya, Banyak Kepercayaan Mistik yang Selalu Mewarnai Tugas dan Operasional TNI

Lebih dari itu, buaya di Bazoule juga disebut punya hubungan mistis dengan desa tersebut.

“Mereka direpresentasikan sebagai jiwa nenek moyang kami. Jika salah dari mereka mati, maka akan dikuburkan selayaknya manusia,” tambah Kabore.

Masih dari Kabore, kabarnya, buaya akan menangis saat kemalangan akan menimpa desa. Jika sudah begitu, para tetua bertugas mengartikan tangisan itu lalu membuat permohonan untuk menangkal nasib buruk. (Gita Laras/National Geographic Indonesia)

Artikel Terkait