Intisari-Online.com - Selama ini banyak yang tertarik dengan cerita Atlantis, anak benua dari pulau yang "hilang".
Mungkin Anda salah satunya. Namun, apakah Atlantis benar-benar ada?
Masyarakat Atlantis secara utopis digambarkan amat maju dan mereka disebut "memegang kebijaksanaan yang dapat membawa perdamaian dunia".
Gagasan ini telah memikat para pemimpi, okultis, dan banyak lainnya selama beberapa generasi, seperti dilansir dari Live Science.
Kisah Atlantis pertama kali diceritakan dalam dua dialog Plato, "Timaeus" dan "Critias", yang ditulis sekitar 360 SM.
Dalam bukunya "Encyclopedia of Dubious Archaeology," profesor arkeologi Ken Feder menyebut Atlantis yang digambarkan Plato dalam dongengnya sangat berbeda.
"Atlantis bukanlah tempat untuk dihormati atau ditiru sama sekali. Atlantis bukanlah masyarakat yang sempurna. Justru sebaliknya, Atlantis adalah perwujudan negara yang kaya secara materi, berteknologi maju, dan kuat secara militer yang telah dirusak oleh kekayaan, kecanggihan, dan kekuatannya," ujarnya.
Sebagai propaganda dalam kisah moralitas Plato, legenda Atlantis lebih tentang saingan heroik kota Athena daripada peradaban yang tenggelam.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR