Intisari-Online.com - Gunung Anak Krakatu di Lampung mengalami erupsi pada 10 April 2020 pukul 21.58 WIB.
Seiring dengan letusan tersebut, muncul kolom abu yang memiliki ketinggian sekitar 200 meter.
Akun Twitter BNPB, @BNPB_Indonesia mengutip laporan letusan tersebut dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau.
Masyarakat, baik yang berada di sisi barat Pulau Jawa atau sisi selatan Pulau Sumatera tentu saja merasa panik mendengar kabar tersebut.
View this post on Instagram
Penyebabnya tidak lain adalah riwayat mengerikan dari "Ibu" gunung tersebut, yaitu gunung Krakatau.
Letusan gunung Krakatau pada 1883 disebut-sebut sebagai salah satu letusan gunung paling dahsyat di Bumi pun dengan tsunami yang disebabkanya (yang masuk daftar tsunami paling mematikan dalam sejarah).
Namun, tahukah Anda bahwa meski ini banyak menimbulkan dampak destruktif, letusan gunung Krakatau ini memiliki manfaat bagi penelitian terkait misteri kota Atlantis.
Bagaimana itu bisa terjadi? Mari kita simak uraiannya dalam dalam artikel berjudul "Menggali Tenggelamnya Atlantis" yang pernah tayang di majalah Intisari edisi April 1994 berikut ini.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Gunung Anak Krakatau Meletus dan Kini Berada pada Level Waspada, Ini Foto-fotonya
KOMENTAR