Penulis
Intisari-online.com - Fenomena kemunculan obyek misterius berbentuk seperti piramida raksasa seringkali ditemukan.
Termasuk penemuan piramida raksasa di bawah laut Portugal ini.
Bertahun-tahun lalu, seorang pelaut bernama Diocleciano Silva menemukan struktur piramida setinggi 60 meter.
Dengan lebar hampir 8.000 meter persegi piramida tersebut terendam di dasar laut Kepulauan Azores, Portugal.
Beberapa orang percaya bahwa piramida di Azores adalah reruntuhan peradaban Atlantis.
Menurut mitologi Yunani, Atlantis ditenggelamkan di bawah laut oleh para dewa karena orang-orang di sana melakukan penistaan.
Piramida itu ditenggelamkan di dasar laut sekitar 20.000 tahun lalu menurut para ilmuwan.
Kali ini piramida tersebut konon kabarnya sudah mulai diselidiki oleh pihak Portugal.
Untuk mempelajari lebih seksama tentang piramida, Portugal baru-baru ini memutuskan untuk mengirim angkatan laut untuk menyelidiki dengan dukungan para ahli.
Puncak piramida di Azores adalah 12 meter di atas permukaan laut dan dasarnya berbentuk bujur sangkar sempurna.
Silva menemukan piramida ini secara tidak sengaja, saat mencari tempat pemancingan dengan banyak ikan.
Menurut para ahli, kronologi piramida bertepatan dengan waktu munculnya zaman es di Bumi.
Ilmuwan dari Asosiasi Riset Arkeologi Portugis mengatakan bahwa, ribuan tahun yang lalu, manusia pernah hidup di pulau Azores.
Namun, lebih dari 20.000 tahun lalu, yang membangun karya besar ini masih menjadi misteri.
Silva mengatakan dia tidak akan bekerja sama dengan angkatan laut Portugis tetapi terus belajar secara independen dari penemuannya.
"Saya pikir misteri piramida harus diungkap dan saya akan menjadi orang yang menguraikannya," kata Tuan Silva.
Jika memang itu Atlantis mengapa ia tenggelam? lalu adakah literatur kuno yang pernah membicarakan keberadaanya?
Menurut Filsuf Yunani, Plato (427 -348 SM), dalam buku Critias, menguraikan secara rinci mengenai sebuah benua (baca: pulau) yang pernah ada dan ia namakan Atlantis.
Critias merupakan salah satu dari trilogi buku Plato, Hermocrates dan Timaeus.
Perkataan Atlantis dan cerita di dalamnya keluar dari raulut Critias.
Plato menuliskan deskripsi hasil percakapan segi empat antara Critias, Timaeus, Hermocrates, dan Socrates.
Baca Juga: Israel Diklaim Sebagai Atlantis Kota yang Hilang, Apa Saja Bukti Pendukung Teori Itu?
Deskripsi rini benua Atlantis berasal dari penjelasan Critias atas pertanyaan Hermocrates tentang agama dan cara berdoa para dewa-dewi.
"Baik, akan aku kemukakan argumen yang pernah diceritakan Solon kepada mendiang kakekku," kata Critias.
Solon (meninggal pada 558 SM) konon memperoleh dokumen dan informasi lengkap tentang Atlantis dari seorang agamawan Mesir.
Solon berkawan dekat dengan kakek Critias.
Mendiang kakek Critias atas keterangan Solon selanjutnya bercerita, pada 9.000 tahun SM terjadi perang hebat antara orang-orang yang bermukim di suatu tempat bernama Pilar Heracles (kini Selat Gibraltar) dan orang-orang di luarPilar Heracles.
"Perang yang saya gambarkan paling dahsyat yang pernah terjadi antara bangsa Athena dan bangsa Atlantis," kata Critias menirukan ucapan kakeknya.
Pulau atau benua Atlantis digambarkan lebih besar daripada Asia dan Libia.
Bangsa Atlantis konon mengancam pula bangsa-bangsa yang mendiami Benua Asia dan Eropa!