Jangan Keterusan Makan Daging Merah, Sudah Mahal, Kalau Kebanyakan Malah Bikin Tubuh Alami Ini

May N

Editor

Ilustrasi daging merah
Ilustrasi daging merah

Intisari-online.com -Ada beberapa alasan mengapa sesorang memilh untuk tak lagi mengonsumsi daging merah, diantaranya karena ingin menyelamatkan hewan, melindungi lingkungan atau mengubah pola makan.

Berikut adalah 5 hal yang terjadi pada tubuh saat Anda berhenti konsumsi daging merah,

1. Berat badan mungkin akan turun beberapa kilogram

Daging merah termasuk padat kalori.

Baca Juga:Berawal dari Penyakit Sepele Tapi Memalukan, Secapa AD Menjelma Jadi Klaster Baru Kasus Covid-19, 1.280 Orang Sudah Dinyatakan Positif

Jika kamu menghentikan konsumsi makanan ini, tentu kamu akan kehilangan banyak kalori yang berdampak pada berat badan.

"Sebagian besar porsi daging lebih dari kebutuhan protein tubuh yang sebenarnya," kata Sally Warren, PhD, naturopath tradisional di Metro Integrative Pharmacy.

“Satu porsi daging sapi tiga ons bisa sekitar 170 kalori. Tapi satu porsi kacang bisa sekitar 100 kalori dan tahu sekitar 70 kalori. ”

Awalnya mungkin tidak tampak perbedaan secara signifikan, tetapi lama kelamaan akan terlihat bahwa orang yang berhenti mengasup daging kehilangan lebih banyak berat badan.

Baca Juga:Covid Hari Ini 11 Juli 2020: Wacana Rapid Test Digratiskan Bagi Warga Miskin, dan Apa Artinya Corona Bisa Menyebar di Udara

2. Tingkat asam pada tubuh akan berkurang

Tubuh yang sehat membutuhkan keseimbangan pH yang baik.

Tetapi pola makan modern kebanyakan terdiri dari makanan pembentuk asam, termasuk daging merah.

"Daging merah menghasilkan muatan asam tinggi bagi tubuh untuk menyerap dan menetralkan," jelas Warren.

Baca Juga:Amazon Larang Karyawan Pakai Aplikasi TikTok dan Menghapusnya

Menurutnya, keasaman yang tinggi dalam tubuh menciptakan lingkungan yang sempurna untuk penyakit.

"Stres dan kurang tidur bila dicampurkan dengan asam akan menurunkan resistensimu terhadap penyakit mortalitas tinggi seperti kanker dan diabetes,” ujar Warren.

3. Perut kembung akan berkurang

Tubuh mencerna daging merah lebih lambat dari pada makanan lain, itulah sebabnya kamu mungkin akan merasakan sembelit, sakit perut, dan peningkatan gas setelah makan satu porsi steak jumbo.

Baca Juga:Ratusan Keluarga Kerajaan Arab Saudi Terjangkit Virus Corona, Rakyat Jelata Dipindahkan ke RS 'Kurang Elit' Agar Anggota Kerajaan Mendapat Perawatan Maksimal, Lalu Bagaimana Dengan Raja Salman?

Setelah berhenti makan daging merah mungkin akan ada reaksi di usus, tetapi hal itu karena kita menambah asupan serat yang lebih sehat.

Dalam jangka panjang, berarti ada lebih banyak bakteri sehat dalam usus, yang bisa menurunkan peradangan di seluruh tubuh dan membuat gangguan pencernaan berkurang.

4. Kulit lebih sehat

Kulit bening dimulai dari dalam.

Baca Juga:Gajinya Tembus Rp7 Miliar Sekali Jalan, InilahKisah Pilot Pengangkut Uang Haram Raja Narkoba Pablo Escobar, Saking Banyaknya, Uangnya Harus Diangkut dengan Pesawat

Kandungan pada buah-buahan dan sayuran, seperti A, C, dan E yang diketahui dapat memerangi radikal bebas penyebab jerawat dan masalah kulit lain.

5. Kadar kolesterol bisa turun

Berhenti atau mengurangi asupan daging merah akan mengurangi jumlah lemak jenuh, yang telah dikaitkan dengan kadar kolesterol yang lebih tinggi.

Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri yang yang dapat menyebabkan penyakit arteri koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer.

Baca Juga:Sudah Berikan 6.000 Perawan Untuk Tumbal Ramuan Hidup Abadi, Kaisar China Ini Malah Ditipu Mentah-mentah Oleh Kroconya Sendiri, Diberi Ramuan Racun yang Membunuhnya Sekali Teguk

Walau kolesterol tinggi dapat dikaitkan dengan gen bawaan, tapi berhenti mengonsumsi daging merah akan sangat membantu mengurangi risiko penyakit.

(Dian Reinis Kumampung)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"10 Hal yang Terjadi pada Tubuh Jika Berhenti Makan Daging Merah"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini

Artikel Terkait