Kebanyakan warga Korea Utara menyimpan dolar di rumah dan menggunakannya untuk menukar barang, menurut Kang Mijin,CEO dari NK Investment Department, perusahaan data yang menyediakan informasi dan riset mengenai pasar Korea Utara.
Aktivitas ini menjamur sejak reformasi mata uang besar-besaran tahun 2009 yang memotong nilai won yang mereka pegang lebih dari 90%.
"Korea Utara mungkin menggunakan masa isolasi ini sebagai upaya mengembalikan sistem sosialis mereka," ujar Kim.
"Dan untuk pemerintah bisa meraih kontrol atas sistem tersebut, kuncinya adalah kembali ke won."
Kekhawatiran jatuh kepada warga-warga termiskin Korea Utara, yang tidak punya akses terhadap won, mereka akan kesulitan memenuhi standar hidup, sedangkan orang-orang lainnya bisa bergerak bebas di negaranya sendiri.
KOMENTAR