Sudah Sampai Pasrah Permalukan Diri Mengemis Bantuan Dunia, Taliban Justru Malah Bakal Gigit Jari saat Uni Eropa Gelontorkan Dana Rp16,3 Triliun, Kok Bisa?

Khaerunisa

Editor

Ilustrasi. Taliban saat pasukan Amerika Serikat resmi tinggalkan Afghanistan.
Ilustrasi. Taliban saat pasukan Amerika Serikat resmi tinggalkan Afghanistan.

Intisari-Online.com - Begitu jatuh ke tangan Taliban, kondisi perekonomian Afghanistan kian memburuk. PBB pun telah memperingatkan bahwa ekonomi Afghanistan berada di ambang kehancuran.

Sebelumnya, perekonomian Afghanistan sendiri sangat bergantungnya terhadap nilai mata uang asing dan bantuan internasional.

Setelah berkuasanya Taliban, bantuan internasional pun telah dihentikan sementara, di mana berdasarkan data Bank Dunia, sumber keuangan tersebut memiliki porsi sebesar 75 persen dari total pengeluaran publik Afghanistan.

Menghadapi kondisi yang demikian, Taliban kemudian meminta agar donor internasional memulai kembali penyaluran bantuan untuk Afghanistan.

Baca Juga: Pantesan Amerika Sampai Mau Bekerja Sama dengan Mantan Musuhnya Sendiri, Terkuak Ini Alasan AS Dekati Taliban demi Musnahkan ISIS, Tetapi Taliban Ogah Terima Bantuan AS

Hal itu seperti disampaikan Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Mutaqqi pada Selasa (14/9), dikutip laman Al Arabiya.

“Afghanistan adalah negara yang dilanda perang dan membutuhkan bantuan masyarakat internasional di berbagai sektor, terutama pendidikan, kesehatan dan pembangunan," kata Mutaqqi.

Bahkan, ia menyinggung sikap AS yang seolah 'tidak tahu terima kasih', “(Kami) membantu AS sampai evakuasi orang terakhir mereka, tetapi sayangnya AS, alih-alih berterima kasih kepada kami, membekukan aset kami,” ujarnya.

Setelah pasrah meminta bantuan dunia, kini Taliban justru bakal gigit jari ketika Uni Eropa menjanjikan paket bantuan untuk Afghanistan, kenapa?

Baca Juga: Sempat Gegerkan Dunia Bahwa Australia Bakal Miliki Kapal Selam Nuklir, Amerika Malah Kecolongan, Data Rahasia Ini Dijual Insiyurnya Sendiri dan Diduga Dibeli oleh Negara Ini

Melansir Kompas.id (13/10/2021), Uni Eropa menjanjikan paket bantuan senilai 1 miliar euro atau lebih dari Rp 16,34 triliun guna mendukung rakyat Afghanistan.

Namun, meski kini dikuasai Taliban, bantuan tersebut tidak ditujukan untuk pemerintahan Afghanistan di bawah Taliban.

Negara-negara anggota G-20 juga menjanjikan bantuan di tengah kekhawatiran atas situasi keamanan dan keuangan yang sudah genting, terlebih mendekati musim dingin.

Janji paket bantuan UE dan tekad G-20 itu diumumkan masing-masing pihak dalam pertemuan tingkat tinggi virtual yang digelar G-20 di Roma, Selasa (12/10/2021).

Baca Juga: Banyak Dilakukan, Jangan Lagi Campurkan Nasi Goreng dengan 3 Bahan Ini, Bisa Membahayakan Kesehatan!

Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan, pertemuan itu merupakan respons multilateral pertama terhadap krisis di Afghanistan.

Terkait janji bantuan UE, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan, dukungan senilai 1 miliar euro itu mencakup janji paket bantuan senilai 300 juta euro yang diumumkan UE sebelumnya.

Paket bantuan ditujukan untuk penduduk Afghanistan saja dan negara-negara tetangga.

Dilaporkan, para pihak sebagian sudah mendapatkan bantuan kemanusiaan tak lama setelah kekacauan terjadi menjelang, saat, dan pasca-penarikan pasukan NATO dari Afghanistan.

Baca Juga: Cuma Gunakan 6 Bahan, Begini Cara Membuat Donat yang Hasilnya Menul-menul, Empuk dan Mengembang Sempurna

Sementara itu, UE tetap berhati-hati untuk tidak melegitimasi pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan.

Selain itu, para pemimpin G-20 menuntut pemerintahan Taliban agar memberikan akses kemanusiaan di Afghanistan dan memastikan keamanan Bandara Internasional Kabul.

Negara-negara anggota G-20 juga ingin agar perbatasan Afghanistan tetap terbuka.

Mereka pun menuntut Taliban menjamin kepastian keamanan staf kemanusiaan, staf diplomatik PBB, dan staf diplomatik setiap negara. Kemudian, mengulangi tuntutan sebelumnya agar hak-hak perempuan dihormati.

Baca Juga: Bisa Sampai Bikin Komunis Angkat Kaki dari China, Terungkap Inilah Satu-satunya Alasan Tiongkok Tak Berani Hantam Langsung Taiwan Meski Dijamin Menang 100%

AS yang sempat disinggung Taliban, juga mengungkapkan komitmennya untuk mendukung rakyat Afghanistan.

Presiden AS Joe Biden, dalam pidatonya, menugaskan PBB untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan dan meminta lembaga keuangan internasional memastikan berfungsinya sistem keuangan Afghanistan.

Dalam pernyataan resmi, Gedung Putih mengatakan, AS ”tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dan menggunakan sarana diplomatik, kemanusiaan, dan ekonomi untuk mengatasi situasi di Afghanistan serta mendukung rakyat Afghanistan.”

Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengusulkan pembentukan kelompok kerja di Afghanistan dalam G-20 dan Turki bersedia memimpin kelompok semacam itu.

Baca Juga: Dokumentasikan Kematiannya Sendiri, Ahli Reptil Karl Patterson Schmidt Catat Detik-detik Setelah Ular Boomslang Gigit Jarinya hingga Kematian Menjemputnya Demi Ilmu Pengetahuan

(*)

Artikel Terkait