Intisari - Online.com - Pada malam perayaan Hari Nasional China 1 Oktober lalu, Partai Komunis China mengusir mantan wakil menteri keamanan publik Sun Lijun.
Bukan untuk kasus korupsi tapi kejahatan politik serius semacam upaya kudeta.
Secara spesifik, ia dituduh atas "pelanggaran kedisiplinan serius" dan membangun klik dan komplotan rahasia untuk mengambil alih departemen kunci di pemerintahan.
Sun yang ditangkap setahun yang lalu, bersalah karena "melebih-lebihkan ambisi politik" dan "tidak sepakat dengan arahan kebijakan pusat", seperti ditulis oleh komite disipliner CCDI dalam situs resmi mereka.
Mantan wakil menteri telah "menciptakan dan menyebarkan rumor politik, mengambil aksi melawan yang lain, menjalin jaringan penipuan untuk mendapatkan bantuan politik dan … menggunakan cara tidak bermoral … untuk membentuk geng, klik, dan kelompok kepentingan di dalam partai dan membangun kekuatan pribadinya," ujar pernyataan tersebut, menunjukkan ia telah dengan parah melanggar sentralisme partai dan dicurigai ingin menghancurkan kepemimpinan partai.
"Ia membentuk komplotan rahasia untuk mengambil alih departemen-departemen kunci, dengan serius membahayakan keamanan politik dan kesatuan partai," tambah pernyataan CCDI dikutip dari Asia Times.
Sun juga dikabarkan telah "memiliki ambisi politik besar" dan memiliki "kualitas politik setan."
Sementara itu media China melaporkan mantan kolega Sun, mantan menteri hukum dan mantan kepala Biro Keamanan Publik Fu Zhenghua, diinvestigasi karena "pelanggaran disiplin dan hukum yang serius," menurut pernyataan dari otoritas.
KOMENTAR