Hingga kemudian pada 11 Agustus 1948, Musso kembali ke Indonesia lewat Yogyakarta.
Rupanya tak jera, Musso kembali ke tanah air untuk melakukan pemberontakan lagi dengan para militan PKI di Madiun pada 18 September 1948.
Dari pemberontakan PKI Madiun itu rupanya dia menginginkan terbentuknya Republik Soviet Indonesia.
Tentu saja, aksinya itu langsung mendapat respons keras dari militer.
Tanpa menunggu waktu lama, Pasukan TNI Divisi Siliwangi segera memberangus pemberontakan tersebut.
Pemberontakan kedua Musso ini akhirnya gagal.
Satu peleton tentara Siliwangi di Pacitan mengepung Musso.
Ajal pun menjemputnya kala timah panas TNI diberondongkan padanya kala bersembunyi di kamar mandi pemandian umum.
Setelah tewas ditembak, mayat Musso dibawa ke RS Ponorogo untuk diawetkan, dan akhirnya dibakar secara diam-diam. (Seto Aji/Sosok.ID)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR