China? Tak perlu ditanya lagi. Negara ini dengan jelas menentang rencana musuh besarnya di wilayah Indo-Pasifik tersebut.
Lalu, bagaimana dengan Rusia si musuh bebuyutan dari Amerika Serikat sekaligus sahabat karib dari China?
Rusia diketahui merupakan salah satu dari segelintir negara yang dipersenjatai dengan kapal selam bertenaga nuklir.
Entah karena memang sudah lama memiliki atau karena tidak memiliki ancaman langsung, Kremlin bersikap sedikit kalem menanggapi pakta AUKUS.
"Sebelum membentuk posisi, kita harus memahami tujuan, sasaran, sarana. Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab terlebih dahulu. Sejauh ini hanya ada sedikit informasi," demikian pernyataan resmi pertama mereka seperti dikutip dari The Economic Times, Minggu (26/9/2021).
Beberapa pejabat diplomatik mereka, seperti halnya dengan beberapa pejabat diplomatik China, memang mengungkapkan keprihatinan terkait rencana pengembangan kapal selam bertenaga nuklir Australia.
Mereka menilai bahwa pakta AUKUS akan merusak Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dan mempercepat perlombaan senjata di wilayah Indo-Pasifik.
Baik China maupun Rusia pun kompak merekomendasikan agar pembangunan kapal selam bertenaga nuklir tersebut diawasi oleh Badan Energi Atom Internasional.
Baca Juga: Meski Dikritik Banyak Pihak, Singapura Justru Dukung dan Menaruh Harapan pada Kesepakatan AUKUS
KOMENTAR