Jadi Tonggak Perdamaian Dunia, PBB Malah Sebut Tak Mungkin Selesaikan Masalah Afghanistan Tanpa Uang, 'Itu Semua Hanyalah Fantasi Saja'

May N

Editor

Ilustrasi. Tentara Amerika terakhir meninggalkan Afghanistan.
Ilustrasi. Tentara Amerika terakhir meninggalkan Afghanistan.

Intisari-Online.com -Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui keterbatasan mereka menciptakan perdamaian di dunia, salah satunya di Afghanistan.

Mereka menyebut masalah di negara Timur Tengah itu akan terus muncul tanpa kekuatan dan uang.

Hal ini diakui oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang mengatakan PBB kesulitan memecahkan masalah di Afghanistan.

Ia mengatakan semua masukan mengenai cara penyelesaian hanyalah fantasi saja.

Baca Juga: Orang Timor Leste Mengumpulkan Tulang Sisa Jenazah Korban Konflik selama Pendudukan Indonesia Dalam Sarung untuk 'Penyembuhan'

Lewat wawancara dengan Reuters, Guterres merasakan harapan yang tidak realistis mengenai kemampuan PBB menyelesaikan masalah di Afghanistan.

"Untuk berpikir bahwa kami sekarang dapat, tanpa kekuatan dan uang, untuk memecahkan masalah yang tidak dapat mereka pecahkan selama beberapa dekade adalah sebuah fantasi," kata Guterres.

Sejak invasi AS ke Afghanistan yang sudah berlangsung 20 tahun, sejumlah negara juga sudah mengirim ribuan tentara dan menghabiskan banyak uang guna meredakan konflik.

Dana yang dipakai AS sendiri mencapai USD 1 triliun, tapi kini mereka juga gagal menjauhkan Taliban dari Afghanistan.

Baca Juga: Benar-benar Tak Tahu Malu, Manfaatkan 14 Juta Warga Afghanistan yang Terancam Kelaparan, Taliban DapatRp17 Triliun Dana Bantuan, Tapi Malah Minta Lebih ke Amerika

Guterres melihat saat ini Afghanistan berada di ambang bencana kemanusiaan yang dramatis.

PBB akan melakukan segala yang bisa dilakukan, termasuk melibatkan Taliban untuk membantu sekitar 36 juta orang Afghanistan.

PBB juga mendukung upaya untuk meyakinkan Taliban dalam membentuk pemerintahan yang lebih inklusif daripada ketika memerintah 20 tahun lalu.

Di sisi lain, Guterres mengaku saat ini PBB memiliki sedikit kapasitas untuk menengahi permasalahan yang ada di sana.

Baca Juga: Pantas Saja Nasibnya Terombang-ambing, PBB Saja Kebingungan Menentukan Siapa yang Berhak Jadi Pemimpin Myanmar, Ternyata Menurut PBB Tidak Ada yang Cakap Memimpin Myanmar

Menurutnya, bantuan kemanusiaan harus digunakan sebagai instrumen untuk membantu meyakinkan Taliban terkait janjinya untuk menghormati hak-hak dasar, termasuk hak-hak perempuan dan anak perempuan.

Pemerintah internasional kini telah menjanjikan bantuan dana senilai lebih dari US$1,1 miliar untuk Afghanistan.

Bantuan termasuk berbagai program pengungsi yang dicanangkan negara tetangganya.

Guterres secara khusus meminta agar negara-negara tidak mencekik ekonomi Afghanistan terlalu keras.

Baca Juga: Taliban Tunjuk Sosok yang Disanksi PBB Sebagai Pemimpin Afghanistan, Siapakah Sosok Mullah Akhund Sebenarnya?

"Harus ada cara untuk menyuntikkan uang tunai ke dalam ekonomi Afghanistan, agar ekonomi tidak runtuh dan agar orang-orang tidak berada dalam situasi dramatis, memaksa mungkin jutaan orang melarikan diri," lanjut Guterres,

Guterres menambahkan, PBB akan bekerja dengan semua pihak terkait untuk memastikan bahwa bantuan didistribusikan berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan.

Artikel Terkait