Ia pindah ke St Petersburg dan menjadi revolusioner profesional, ia sempat mempraktikan hukum di sana walaupun sebentar saja.
Sama seperti rekan-rekannya saat itu, ia ditangkap dan dibuang ke Siberia, tempat ia menikah dengan Nadezhda Krupskaya.
Setelah diasingkan, Lenin menggunakan nama pena Lenin sejak 1901, dan menghabiskan 15 tahun di Eropa barat.
Di sana ia muncul sebagai tokoh kuat dalam pergerakan revolusioner internasional dan menjadi pemimpin faksi 'Bolshevik' dari Partai Buruh Demokrasi Sosial Rusia.
Baca Juga: Inilah Daftar Negara Komunis Tahun 2021 Serta Negara Mana Saja yang Melepas Status Komunisnya
Rusia kemudian memasuki Perang Dunia Satu pada Agustus 1914 mendukung Serbia dan sekutu Perancis dan Inggris, secara militer kekaisaran Rusia memang bukan tandingan untuk Jerman yang modern dan terindustrialisasi.
Partisipasi Rusia di perang membuat kekacauan: Rusia kalah dan kerusakannya lebih besar daripada yang dialami negara lain, dan terjadi kekurangan pangan serta bahan bakar.
Lenin menasihati setelah Rusia kalah, berargumen jika kekalahan ini akan mempercepat revolusi politik yang ia inginkan, saat itulah ia menulis dan menerbitkan Imperialism, The Highest Stage of Capitalism (1916) yang berargumen perang itu adalah hasil alami dari kapitalisme internasional.
Tahun 1917, kelelahan karena Perang Dunia Satu, Rusia mulai rentan dengan perubahan.
KOMENTAR