Di mata penyusun, P'aranjem telah membangkitkan bahaya keinginan duniawi.
Bukan karena kesalahannya sendiri, namun penampilannya menjadi kekuatan yang berbahaya.
Aršak kemudian mengambil P'aranjem sebagai istrinya, tetapi dia berulang kali menolak suami barunya karena dia 'tubuh berbulu'. Penolakan ini menandai titik balik.
P'aranjem tiba-tiba dilemparkan sebagai anawrēn, tidak benar, dan menjadi sasaran pembunuhan karakter yang tajam.
Sebagai tanggapan, Aršak mengambil istri kedua, Olympias.
Didorong oleh kecemburuan yang nyata, P'aranjem membunuh saingannya.
Ini adalah perubahan karakter yang mencolok: dari pelayat yang sedih menjadi pembunuh yang licik, semuanya hanya dalam hitungan paragraf.
Peralihan yang agak aneh ini mungkin merupakan produk dari kecenderungan moral dari kompiler.
Kisah P'aranjem digunakan sebagai contoh bagi mereka yang mungkin melanggar awrēnk.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR