Intisari-Online.com - Sepanjang sejarah, masyarakat manusia memang gemar saling berperang satu sama lain.
Beberapa, termasuk suku-suku di Kalimantan yang memotong kepala korban mereka dan melestarikannya sebagai piala atau untuk tujuan ritual.
Dilansir dari The Culture Trip, pemburu kepala di Kalimantan aktif hingga sekitar satu abad yang lalu.
Berbagai suku, termasuk Iban Sarawak, Saburut Murut dan Kadazan-Dusun membawa ketakutan kepada penjajah Inggris awal.
Hal itu membuat Inggris menjuluki Kalimantan sebagai tanah 'Borneo Barbaric.'
Mereka mengumpulkan kepala prajurit musuh untuk dibawa pulang sebagai piala atau sebagai bukti kemenangan mereka.
Atau ada juga yang harus membunuh dan membawa tengkorak itu kembali ke desa untuk izin menikah atau maskawin.
Terlepas dari motifnya, praktik perburuan kepala di Kalimantan telah membangkitkan minat dan menanamkan rasa takut pada orang luar selama beberapa generasi.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR