Asal-usul Orang-orang Kalash, Penduduk Asli Pakistan yang Bermata Biru, Suku yang Hilang Keturunan Alexander Agung?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Suku Kalash
Suku Kalash

Intisari-Online.com- Kalash (dikenal juga sebagai Kalasha) adalah penduduk asli yang tinggal di Pakistan.

Meskipun 95 persen penduduknya memeluk Islam, Kalash tetap mempertahankan gaya hidupnya sendiri.

Kalash dapat ditemukan di Distrik Chitral pada tiga lembah tertentu: Bumboret, Birir, dan Rumbur.

Mereka dikenal dengan warna kulitnya, bermata biru, dan budayanya yang terpelihara baik.

Suku asli Pakistan, Kalash.
Suku asli Pakistan, Kalash.

Baca Juga: Kesetiaan Bangsa Darkhad, 800 Tahun Jadi Penjaga Jiwa Genghis Khan Sejak Sang Panglima Berbaring di Ranjang Kematiannya

Suku Kalash juga terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO.

Meski pengakuan ini sebenarnya upaya Kalash untuk melindungibudaya mereka dari globalisasi.

Hal unik dari budaya mereka telah menjadikan suku ini menjadi salah satu dari tujuan pariwisata.

Baca Juga: Jangan Diremehkan, Kambik, Sistem Pendidikan Suku Asli di Papua Barat Turun Temurun Ini Hanya Diberlakukan untuk Laki-laki, Apa yang Diajarkan?

Salah satu aspek Kalash yang mempesona para ilmuwan, baik sosiolog, antropolog atau sejarawan, adalah soal asal-usul mereka.

Ada dua hipotesis utama mengenai asal-usul keturunan Kalash.

Salah satunya mengatakan bahwa mereka berasal dari pasukan yang mengikuti Aleksander Agung dari Makedoniayang pergi ke India dalam operasi militer.

Baca Juga: Beringasnya Sejak Dulu Bahkan Dikenal Sebagai Bangsa Vikingnya Papua, Inilah Suku Biak, yang Terkenal Bajak Laut Ganas dan Pelaut Tertua di Indonesia Tapi Pintar Dalam Hal Ini

Suku Kalash
Suku Kalash

Sedangkan teori lain mengatakan bahwa Kalash adalah orang Indo-Arya yang bermigrasi ke Pakistan beberapa ribu tahun yang lalu.

Tidak seperti mayoritas warga Pakistan, wanita Kalash diijinkan untuk menikah dengan siapa pun yang mereka inginkan dan menceraikannya.

Mereka juga seorang politeistik yang terus mempratikkan kepercayaan kuno mereka.

Baca Juga: Sajian Tari Wutukala Ini Ungkapkan Kegembiraan Suku Moy di Papua Barat, Ditampilkan Setiap Kali Acara Adat Gambarkan Salah Satu Kegiatan Suku Ini

Meski begitu, layaknya minoritas di daerah-daerah lain, suku asli ini pun menerima banyaktekanan.

Entah dari gerakan ekstremis atau kebijakan negara itu sendiri.

(*)

Artikel Terkait