Intisari-online.com -Dunia dibuat geger oleh India yang kirimkan kapalnya ke Laut China Selatan.
Laut China Selatan baru saja juga mencuri perhatian setelah China menerapkan UU maritim sejak 1 September.
UU China tersebut mengharuskan berbagai kelas kapal asing yang melewati Laut China Selatan untuk memberikan informasi rinci ke China dan memberi tahun para pilot China.
Analis mengatakan persyaratan hukum itu jelas-jelas diarahkan kepada Amerika Serikat (AS) dan sekutu militer mereka.
Namun baik AS maupun sekutu militernya ternyata tidak gentar sama sekali.
Pasalnya kedatangan kapal India itu diperkirakan untuk menantang China.
Mengutip Times of India, pasukan angkatan laut India telah melaksanakan latihan gabungan besar dengan Singapura.
Latihan ini sudah dilaksanakan pada 3 hari terakhir.
Kapal penghancur INS Ranvijay, dengan landasarn helikopter, kapal anti-kapal selam INS Kiltan dan kapal peluncur rudal INS Kora, bersama dengan kapal patroli laut P-81, terlibat dalam latihan gabungan di Laut China Selatan.
Latihan ini dilaksanakan pada 2-4 September.
Singapura mengirimkan 2 kapal perang: fregat RSS Steadfast dan peluncur rudal RSS Vigour, bersama dengan kapal selam kelas Archer serta kapal patroli Fokker-50.
Sementara itu angkatan udara Singapura juga mengirimkan 4 jet tempur F-16 untuk latihan pertahanan udara selama latihan di laut tersebut.
Latihan ini bernama 'SIMBEX'.
"Dibentuk sejak 1994, SIMBEX adalah latihan maritim dua negara terlama Angkatan Laut India dengan angkatan laut negara lain.
"Edisi ke-28 latihan ini melibatkan penembakan senjata secara langsung dan operasi angkatan laut canggih, termasuk anti-kapal selam, latihan perang anti-udara dan anti-permukaan.
"Skala dan kerumitan latihan ini menjadi saksi kemampuan yang diraih dua angkatan laut," ujar juru bicara Angkatan Laut, Komandan Vivek Madhwal Sabtu kemarin.
Tim Angkatan Laut India pada akhir Agustus telah berpartisipasi dalam latihan Malabar dengan AS, Jepang dan Australia di lepas pantai Guam.
Latihan Malabar itu bertujuan mencapai kekuatan lebih kuat untuk memastikan Indo-Pasifik bebas, terbuka, aman dan stabil terhadap perilaku China yang suka menjajah di wilayah tersebut.
Latihan bilateral juga dilakukan selain dengan Singapura.
Vietnam dan Filipina telah diajak India secara terpisah untuk melakukan kebijakan 'Aksi Timur' India.
Tujuan dari kebijakan ini adalah memperluas ikatan militer dengan negara ASEAN dengan mata menyorot China.
India dan Singapura ternyata baru-baru ini memperbaharui pakta penyelamatan kapal selam antar angkatan laut mereka.
Di bawah kesepakatan yang disepakati lebih dari 10 tahun yang lalu, Singapura menggunakan fasilitas militer India untuk latihan pasukan mekanisnya di Babina, latihan senapan di Deolali dan latihan pengoperasian jet tempur F-16 di Kalaikunda.
Latihan ini juga dijadwalkan secara teratur.
India juga menyepakati pakta angkatan laut dengan Singapura untuk mengakses pangkalan militer satu sama lain dan memberikan dukungan logistik untuk kapal perang satu sama lain.