Inggris Sesumbar Sebut Kapal Selam China Lakukan Tindakan Berbahaya Ini di Laut China Selatan, Media China Malah Sebut Inggris Omong Kosong, Sampai Sindir Kemampuan Kapal Perang Inggris

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

(Ilustrasi) Xi Jinping dan PLA.
(Ilustrasi) Xi Jinping dan PLA.

Intisari-Online.com - Media Inggris baru-baru ini mengklaim bahwa unit kapal induk Inggris yang berlayar di Laut China Selatan pada akhir Juli melihat kapal selam bertenaga nuklir China.

Tetapi pakar militer China mengatakan pada hari Senin (9/8/2021) bahwa laporan tersebut tidak kredibel.

Dia justru menyebut laporan itu bertujuan untuk memamerkan kehadiran unit dan membanggakan kemampuan anti-kapal selamnya.

Laporan Inggris tersebut, yang diterbitkan oleh Daily Express pada hari Senin, tidak memberikan sumber informasi tersebut.

Baca Juga: Kisah Toyotomi Hideyoshi, Anak Petani dengan Julukan Napoleon dari Jepang, Invasinya Hingga ke Korea, Terpaksa Mundur Ketika China Ikut Gabung Melawan, Namun Tinggalkan Warisan yang Kuat, Apa Itu?

Ia mengklaim bahwa dua kapal selam serang bertenaga nuklir Tipe 093 milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) ditemukan oleh operator sonar anti-kapal selam di atas fregat HMS Kent dan HMS Richmond.

Itu terjadi saat unit meninggalkan Laut Cina Selatan dan pindah ke Samudra Pasifik.

Lebih lanjut diklaim bahwa kapal selam kelas Astute Inggris mengidentifikasi kapal selam Tipe 093 ketiga saat berpatroli di depan kelompok kapal induk.

Alasan mengapa operator Inggris dapat mengidentifikasi jenis kapal selam adalah karena suara yang dihasilkan oleh baling-baling unik untuk setiap kapal selam, lapor Daily Express.

Baca Juga: Infeksi Domestik Covid-19 Sempat Berhasil Turun Hampir Nol, Kini China 'Kelabakan' Tangani Varian Delta, Disebut yang Terparah Sejak Pertama Muncul

“Ini menunjukkan kemampuan anti-kapal selam kami melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Ini kabar baik,” kata laporan itu mengutip mantan laksamana Inggris Chris Parry.

Namun, beberapa pakar militer China yang dihubungi oleh media komunis ChinaGlobal Times pada hari Senin mempertanyakan keaslian laporan tersebut.

Mereka percaya bahwa dengan menerbitkan laporan semacam itu, Inggris sebenarnya tengah menunjukkan eksistensinya.

Banyak kapal perang Inggris belum mencapai kemampuan operasional penuh, dan kemampuan anti-kapal selam mereka terbatas, kata Song Zhongping, pakar militer dan komentator TV.

Baca Juga: Dunia Kecolongan, Dikira Sudah Berdamai, India-China Ternyata Malah Gontok-gontokan hingga Kerahkan Kendaraan Perang

Itulah sebabnya laporan tersebut mencoba untuk menyombongkan kemampuan anti-kapal selam Inggris, dengan cara meremehkan kapal selam China, kata Song.

Saat melakukan penyergapan atau intersepsi, kapal selam tidak perlu berada di dekat kapal perang musuh untuk meluncurkan serangan jarak jauh, kata pakar militer China lainnya kepada Global Times.

Dari jarak yang begitu jauh, sangat sulit untuk menemukan kapal selam itu.

Sebagai langkah pertahanan yang diperlukan, ada kemungkinan bahwa PLA menggunakan kelompok penyerang kapal induk HMS Queen Elizabeth sebagai target imajiner untuk latihan, seorang ahli kapal selam yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Global Times.

Baca Juga: Wuhan Kembali Seperti Kota Mati, Siapa Sangka Banyak Provinsi di China yang Bisa Nikmati Ekonomi yang Makmur Walaupun Dihantam Varian Delta Covid-19, Rupanya Begini Ngerinya Ekonomi China

Ada juga kemungkinan bahwa kapal selam China dengan sengaja mengungkapkan diri mereka setelah menyelesaikan misi mereka, mengirimkan peringatan kepada kelompok kapal induk Inggris, kata para ahli.

Kelompok penyerang kapal induk Inggris berlayar jauh ke Timur Jauh untuk melenturkan otot-ototnya, menimbulkan masalah dan mengganggu perdamaian dan stabilitas di kawasan itu, kata mereka.

Sekarang, media Inggris mengarang kebohongan tak berdasar ini untuk membuat Inggris tampak seperti korban, kata para ahli.

Mereka disebut menggunakan "fakta" yang dibuat-buat untuk menyerang China dan menciptakan teori “ancaman China”.

Baca Juga: Tak Cukup Dihajar Varian Delta, Vaksin China Kini Makin Diragukan di Negerinya Sendiri Karena Hal-hal Berikut

(*)

Artikel Terkait