Tapi ketika Lindh berusia 12, hidupnya tiba-tiba berubah setelah menonton film Malcolm X.
Dia terpesona oleh diskusi film tentang peziarah Muslim di Mekah dan ingin belajar lebih banyak tentang Islam.
Tahun demi tahun berlalu, eksplorasi Lindh terhadap Islam semakin dalam.
Segera, dia mulai menumbuhkan janggut, mengenakan jubah dan peci, dan meminta teman serta keluarganya untuk memanggilnya Suleyman.
Pada usia 16 tahun, ia masuk Islam.
Setahun kemudian, pada tahun 1998, ia berangkat ke Yaman dengan harapan bisa belajar bahasa Arab dan memperdalam imannya.
Bagaimana Seorang Anak Dari California Bergabung dengan Taliban
Di Yaman, John Walker Lindh tidak menemukan apa-apa selain kekecewaan.
Dia kembali ke Marin County setelah 10 bulan di luar negeri pada tahun 1999.
“(Orang-orang di Yaman) tidak ortodoks seperti yang dia pikirkan – mereka tidak seketat yang dia pikirkan,” jelas Abdullah Nana, seorang teman Lindh di sebuah masjid San Francisco.
Source | : | allthatinteresting.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR