Sosok Hibatullah Akhundzada, Ulama Garis Keras Bakal Pemimpin Tertinggi Taliban yang Akan Pimpin Afghanistan, Begini Sepak Terjangnya

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Hibatullah Akhundzada
Hibatullah Akhundzada

Intisari-Online.com - Taliban mengonfirmasi pemimpin tertinggi kelompok itu, Hibatullah Akhundzada, akan menjadi otoritas tertinggi Afghanistan, Kamis (2/9/2021).

Sementara itu, akan ada presiden atau perdana menteri yang akan menjalankan Afghanistan di bawah otoritasnya.

Dikutip dari Al Arabiya, Taliban mengatakan diskusi tentang pembentukan pemerintahan baru telah selesai dan mereka akan segera membuat pengumuman.

"Pemerintah (berdasarkan hukum) Islam akan kami umumkan," kata anggota komisi budaya Taliban, Anamullah Samangani.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Lagi, Sudah Ditinggal Pasukan Amerika dan Negaranya Dikuasai Taliban, Kini 38 Juta WargaAfghanistan Akan Hadapi Krisis Kelaparan

Sosok Hibatullah Akhundzada

Melansir dari Tribunnews mengutip BBC, Hibatullah Akhundzada adalah seorang ulama garis keras yang dianggap tidak mungkin mengubah arah Taliban.

Ia lahir di Distrik Panjwai di Kandahar, Afghanistan pada tahun 1961.

Akhundzada bergabung dengan Taliban sesaat setelah kelompok itu berdiri di tahun 1990-an, menyusul penarikan pasukan Uni Soviet.

Baca Juga: Bisa-bisanya Taliban Konvoi Sambil Pamer Alat-alat Militer AS yang Dirampas, Tapi Tak Becus Mengoperasikan dan Harus 'Merengek' Minta Bantuan

Saat Taliban merebut Provinsi Farah di barat Afghanistan, ia ditugaskan memerangi kejahatan di daerah itu.

Ia kemudian diangkat ke pengadilan militer Taliban di Kandahar.

Setelahnya, Akhundzada ditunjuk menjadi kepala pengadilan militer di Provinsi Nangarhar timur.

Ketika Taliban mengonsolidasikan kekuasaannya di Afghanistan, ia menjadi kepala pengadilan militer kelompok itu dan wakil kepala pengadilan tertinggi.

Baca Juga: Lepas Dari Cengkeraman Amerika, Orang-Orang Kepercayaan Osama Bin Laden Muncul Kembali di Afghanistan, Buktikan Selama Ini Taliban Menyembunyikan Al-Qaeda?

Lalu, Akhundzada dipercaya menjadi kepala dewan ulama Taliban setelah kelompok itu digulingkan AS pada 2001.

Ia ditunjuk sebagai pemimpin Taliban pada 2016, setelah pendahulunya, Mullah Mansour Akhtar, tewas akibat serangan pesawat tak berawak milik Amerika Serikat (AS).

Penunjukkannya dilakukan oleh tokoh senior Taliban, yang dikatakan bertemu di suatu tempat dekat Quetta di Pakistan.

Namun, saat itu tidak semua anggota syura (dewan) ada di sana ketika Akhundzada ditunjuk menjadi pemimpin baru.

Baca Juga: Senjata Makan Tuan,Taliban Malah Dapat 'Harta Karun' dari Pasukan Amerika yang Tinggalkan Afghanistan,Langsung Bikin NATO Ketar-ketir Ketakutan

Dilansir India Today, ia mendapat janji kesetiaan dari pemimpin Al Qaeda, Ayman al-Zawahiri, setelah diangkat menjadi pemimpin Taliban.

al-Zawahiri menghujani Akhundzada dengan pujian, menyebutnya sebagai "emir orang beriman".

Akhundzada merupakan lima dari anggota penting Taliban, sesuai hierarki yang ada.

Selain Akhundzada, ada Abdul Ghani Baradar dan Mohammad Yaqoob.

Baca Juga: Jor-joran Bantu Taliban, Negara Terkaya di Dunia yang Juga Lakukan 'Diplomasi Masjid' di Asia Tengah Ini Kini Muncul Sebagai Pialang Kekuatan di Afghanistan, Ada Udang di Balik Batu?

(*)

Artikel Terkait