Kini, di bawah kepemimpinan Taliban, kondisi perekonomian Afghanistan kian memburuk.
Sistem perbankan di negara tersebut tengah berada di ambang kehancuran.
Pasalnya, setelah hampir dua pekan Taliban mengambil alih kursi pemerintahan, bank-bank di Afghanistan masih tutup.
Hal itu pun mengakibatkan banyak orang kehabisan uang tunai.
"Tidak ada orang yang punya uang," kata seorang pegawai bank sentral Afghanistan, yang identitasnya disembunyikan, dilansir dari CNN, Senin (30/8/2021).
Pegawai itu juga menyatakan, banyak keluarga yang tidak memiliki uang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Ini juga ditambah dengan banyaknya pekerja tidak lagi menerima gaji atau upah.
Sangat bergantungnya perekonomian Afghanistan terhadap nilai mata uang asing dan bantuan internasional menjadi sumber kekacauan sistem keuangan negara ini.
Pasalnya, setelah Kabul jatuh ke Taliban, bantuan internasional telah dihentikan sementara, di mana berdasarkan data Bank Dunia, sumber keuangan tersebut memiliki porsi sebesar 75 persen dari total pengeluaran publik Afghanistan.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR