Intisari-Online.com - Produk mie instan Indomie bukan hanya terkenal di Indonesia saja tapi juga di negara-negara lain.
Indomie bisa ditemukan di negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, hingga Taiwan.
Bahkan bukan hanya Asia, produk ini pun menjangkau negara-negara di kawasan lain, seperti Eropa, Timur Tengah, Afrika maupun Amerika.
Produk Indomie di luar negeri juga hadir dengan varian yang berbeda dari yang bisa kita temukan di Indonesia.
Baca Juga: Orang Se-Indonesia Hampir Tiap Hari Memakannya, Tapi Kesalahan Masak Mie Ini Masih Sering Terjadi
Misalnya di Nigeria, tempat produk mie Instan asal Indonesia ini sangat populer, ada varian Indomie porsi besar. Beberapa seri varian ini, di antaranya Hungryman, Bellefull, dan Relish.
Atau di Arab bisa ditemukan varian Indomie Vegetable, di Thailand ada rasa BBQ chicken, berbeda lagi di negara lainnya.
Tapi yang kerap membuat orang penasaran, bahkan saat variannya serupa, rasa Indomie pun bisa tetap berbeda di luar negeri.
Hal tersebut kini terjawab sudah, orang-orang bisa tidur nyenyak! Apa alasannya?
Rangga Primanto, Kepala Logistik dan Rantai Pasokan di Divisi Operasi Internasional Indofood, melalui akun Linkedin mengungkapkan alasan ini.
Menurut Rangga, setidaknya ada 2 alasan utama kenapa rasa Indomie di tanah air berbeda dengan rasa Indomie yang di ekspor ke negara-negara lain.
Rangga mengatakan, hal tersebut sering ditanyakan orang-orang melalui DM (Direct Message) terhadap dirinya.
"Banyak yang DM ke saya bertanya kenapa rasa Indomie di tanah air berbeda dengan rasa Indomie yang di ekspor ke negara-negara lain?," tulisnya.
Alasan pertama yang diungkapkan Rangga yaitu karena rasa Indomie yang diekspor ke luar negeri disesuaikan dengan selera pasar negara tujuan.
"Misal: konsumen di negara-negara Eropa umumnya lebih suka rasa yang lebih "lite", tidak terlalu asin, konsumen di Asia lebih suka yang rasanya asin dan gurih, dan konsumen negara-negara Afrika suka rasa yang sangat asin.
"Maka formula Indomie pun disesuaikan secara spesifik bergantung negara tujuan ekspornya," tulisnya.
Kemudian, alasan kedua adalah terkait bahan vaku produksi dan bahan tambahan pangan (BTP) yang digunakan.
Menurutnya, bahan-bahan tersebut disesuaikan dengan regulasi food and drugs authority (FDA) negara tujuan ekspor.
"Seperti kalau di negara kita adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Misal: aturan kandungan minyak goreng yang digunakan, aturan kandungan tepung terigu yang digunakan, dan lainnya, setiap negara punya regulasi yang berbeda,
"dan itu akan membuat perbedaan rasa saat Indomie di masak dan disajikan," lanjutnya.
Ternyata itulah alasan kenapa rasa Indomie di tiap negara bisa berbeda-beda.
Kini kita bisa tidur nyenyak, ya?
Varian Indomie Ini Dinobatkan Jadi Ramen Terenak
Melansir situs resmi Indomie, produk Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam.
Saat itu, varian tersebut dinilai sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia.
Kemudian pada 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan diluncurkannya varian Indomie Kuah Rasa Kari Ayam.
Puncaknya pada 1983, produk Indomie kembali semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dengan diluncurkannya varian Indomie Mi Goreng.
Produk tersebut pun merambah banyak negara termasuk Amerika Serikat, Australia, Inggris, Timur Tengah dan China.
Bahkan, pada 2019, Indomie (Mie Goreng) dinobatkan sebagai ramen terenak versi LA Times di peringkat ke-10.
Peringkat pertama juga ditempati oleh varian Indomie lainnya, yaitu Barbecue Chicken.
Bahkan, meski Indomie sebenarnya kurang tepat masuk kategori ramen, produk ini tetap dimasukan dalam daftar 'Ramen Terenak'. Sebab, Indomie dianggap sangat enak.
"Menempatkan Indomie sebagai juara sebenarnya curang, karena Indomie lebih tepat disebut sebagai mi instan daripada ramen," tulis food columnist Lucas Kwan Peterson di LA Times.
Wah, makanan favorit orang-orang Indonesia ini juga sudah diakui internasional, ya?
(*)