Dirugikan atas perjanjian ini, Kesultanan Gowa sempat kembali berupaya melakukan perlawanan.
Sultan Hasanuddin kembali memimpin peperangan dengan Belanda.
Awalnya Belanda memang sempat kewalahan. Namun dengan senjata lengkap, mereka dapat memukul mundur Sultan Hasanuddin.
Kesultanan Gowa pun menghadapi kenyataan bahwa Perjanjian Bongaya menjadi awal mula keruntuhannya.
Pertahanan Sultan Hasanuddin kembali terpuruk ketika Benteng Somba Opu jatuh ke tangan Belanda.
Pada 1669, Arung Palaka menyerang benteng Somba Opu dengan kekuatan sekitar 7.000-8.000 pasukan.
Arung Palaka dapat menaklukan benteng Somba Opu dan Sultan Hasanudin beserta pasukannya melarikan diri hingga meninggal pada tahun 1670.
Setelah runtuhnya Kesultanan Gowa, Bone menjadi kerajaan terkuat seantero Sulawesi. Namun, kekuasaannya tetap berada di bawah pengaruh Belanda dan menunggu gilirannya untuk mengikuti nasib Kesultanan Gowa.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR