Sementara itu, utang Indonesia diproyeksikan akan tembus hingga Rp8.000 triliun oleh Ekonom dari Universitas Indonesia Faisal Basri.
"Dalam naskah itu, tertera akhir tahun 2022 utang pemerintah pusat akan mencapai Rp8.110 triliun, ini berari akan ada kenaikan luar biasa dibanding akhir pemerintahan SBY-JK sebsar Rp2.610 triliun, atau kenaikan lebih dari tiga kali lipat," ujarnya.
Dengan asumsi implisit besar, PDB yang digunakan dalam RAPBN 2022, porsi utang terhadap PDB akan mencapai 45,3 persen tahun 2022.
Dengan ini, ia memperkirakan utang Indonesia hingga 2022, bisa melesat ke atas kalau pertumbuhan ekonomi tak memenuhi target APBN 2021 dan 2022.
"Kemungkinan itu cukup besar, karena selama pemerintahan Presiden Jokowi dinilai tak pernah sekalipun target pertumbuhan tercapai," imbuhnya.
Penanganan wabah yang lemah sejak awal berkontribusi memperburuk keadaan sehingga membuat ongkos kian mahal.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR